webnovel

Suara Hati

Dari ujung komplek pondok pesantren di mana rumah Iklima pun ada di sana, terdengar selintas oleh telinga Iklima dan Rio suara teriakan perempuan memanggil nama Rio. Namun tak lama setelah itu menghilang lagi seiring dengan melajunya satu buah mobil.

"Rio! Keluar kamu!"

Bahkan mukut Iklima sampai ternganga karena benak dia fokus pada satu perempuan yang kini jadi madunya.

"Apa dia Kak Agnes Bang?" tanya Iklima dengan muka khas khawatir.

"Sayang, kalaupun iya biarin sajalah!"

Jelas Iklima tidak terima Rio bicara seperti itu, sebagai sesama perempuan Iklima merasa jika Rio tidak prka terlebih saat itu sudah pukul 12.00 malam.

"Bang, Kak Agnes itu lagi hamil anak Abang! Tengah malam begini dia ke sini cari suaminya. Kok malah diacuhkan? Aku nggak enak Bang!"

Tangan Rio mengusap wajah Iklima lalu bergegas berdiri membuka sedikit kain gordyn kamar Iklima, berharap jika ada jawaban yang menjadi pertanyaannya atas suara teriakan tadi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter