Sepanjang perjalanan menuju rumah Sakinah, Riko merasa terharu melihat keakraban yang terjalin antara Naima dengan Sakinah.
Meski baru beberapa jam mereka saling kenal, namun Sakinah sudah sukses membuat Naima nyaman dari mulai mendongeng, main game sampai Naima tidur pulas di pangkuan Sakinah.
"Naima duduk di belakang ya!" seru Riko.
"Nggak mau! Nai kan takut sendiri," jawab Naima.
Riko tepuk jidat karena nggak mungkin harus duduk sambil nyetir dan gendong Naima di jok kemudi.
"Pokoknya Nai, mau duduk sama Papa!" teriak Naima.
Sakinah coba menghampiri Naima yang tengah digendong Riko, dia membelai punggungnya seraya ajak Naima bicara pelan sekali.
"Bagaimana kalau Nai, duduk sama aku saja di belakang! Kita mendongeng dan main game!"
Naima menengadahkan wajahnya ke Riko, dan Riko menganggukkan kepalanya.
"Tapi aku mau duduk di depan! Aku mau papa ada di depan Nai!" sanggah Naima.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com