"Sayang sekali... tiga anggota Gilda berkorban hanya untukku seorang," lirih Mira dengan senyum getir.
Rahang Ravino menegang. Tadi karena sibuk melarikan diri, ia belum sempat membahas kematian tiga anggotanya.
"Turut berduka cita," ujar Arabella.
"Maaf, Mira. Sebagai ketua aku malah tidak bersama kalian, aku yang mengirim kalian ke sana," gumam Ravino sendu. Ia merasa bersalah.
"Tidak, ini bukan salahmu, Ketua. Sejak awal bergabung dengan Gilda ini, kami semua sudah siap menyerahkan nyawa. Kita kan... bukan membangun Gilda hanya untuk bermain-main," ujar Mira.
Suasana ruangan itu menjadi suram. Memang sudah menjadi resiko ketika bergabung ke dalam suatu organisasi jika sewaktu-waktu terjadi pertumpahan darah apalagi sampai kehilangan nyawa.
"Tiga teman Anda itu dimana, Mira? Kami hanya melihat ceceran darah di dekat Restoran itu, tapi tidak melihat tubuh mereka," lontar Arabella.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com