Buliran bening meluncur deras bak air terjun dari mata Riana. Ia bahkan kini berdiri dengan tubuh membungkuk seolah memohon di depan Jovan yang masih duduk.
"Apa salahku? Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan semuanya begini?"
"Hanya karena Kakakku yang memintamu? Karena dia lebih cantik?"
"Aku yang mau memutuskan pertunangan kita. Arabella mana ada kaitannya," dengan Jovan.
Sungguh, ia baru tahu bahwa Riana adalah wanita yang sangat pintar bersandiwara dan membuat orang lain terlihat jahat.
"Kamu pasti ingin melindungi reputasinya, kan? Arabella pasti memaksamu untuk menjaga harga dirinya agar tidak dicap sebagai wanita perebut," isak Riana.
Pelayan dan juga pengawal yang sudah berdiri di dekat tempat mereka duduk tak berani mendekat ataupun bersuara. Bagaimanapun juga, Jovan bukanlah sembarang orang yang bisa diusik. Jadi sebisa mungkin mereka menjaga jarak sambil mengawasi apa yang terjadi baru memutuskan untuk bertindak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com