Permata khusus Sang Lady
Tak hanya Arabella, orang-orang selain Julian dan Ravino yang belum pernah melihat permata indah itu pun tampak takjub.
"Tidak hanya itu, Nona," Ravino kembali berujar. Wajahnya sangat cerah, seolah ia yang diberi hadiah.
"Satu lagi yang paling penting..."
Dengan gerakan perlahan dan hati-hati, Ravino membuka kotak beludru berwarna hitam.
"Astaga..."
Para pekerja yang ada di ruangan itu tak tahan untuk berdecak kagum. Namun lirikan dari Julian membuat mereka kembali menutup rapat mulut masing-masing, untuk sesaat mereka lupa bahwa Julian tidak suka keributan.
"Anting-anting dari permata air mata duyung juga!" seru Ravino memamerkan anting yang ternyata satu set dengan kalung sebelumnya.
Arabella kehabisan kata-kata. Jujur, ia sangat terpesona dengan keindahan permata itu.
"Dua buah permata air duyung semuanya dibuat sebagai aksesoris untuk Anda, Nona," ucap Ravino dengan nada bangga, seolah-olah dirinya yang menjadi penerima hadiah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com