Sambutan untuk Ancel tak ramah bahkan terkesan seperti bocah itu adalah makhluk tak kasat mata, tentu saja dikarenakan asal usul bocah itu yang hanya merupakan seorang rakyat biasa. Tapi untung saja Rose dan Putri-putrinya selain Yolanda sedang tak terlihat dimanapun. Tampaknya hukuman dari Vivaldi membuat mereka kesulitan untuk muncul.
"Saya berniat makan siang di sini jika Anda tidak masalah, Marquess Falzen," ujar Julian sembari meletakkan gelas tehnya ke meja.
"Oh! Tentu saja kami menerima Anda dengan senang hati, Grand Duke." Vivaldi membalas dengan nada senang dan ramah, namun ketika sorot matanya mengarah pada Ancel berubah menjadi datar.
"Ancel ini juga kenalan Lady Arabella, Marquess. Bisa dibilang anak ini penting bagi kami berdua, jadi saya harap semua orang bisa memperlakukan Ancel setara seperti kami," kata Julian yang menyadari respon orang-orang terhadap si bocah jelek.
Vivaldi gelagapan, "oh, begitu ya, Grand Duke."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com