"Neraka, akhirnya aku akan menginjakkan kaki di tanah memuakkan ini!" bisik batin Riel. Gelisah. Sangat gelisah melihat neraka yang begitu bau dan memuakkan baginya. Tempat di mana kenangan demi kenangan pahit dan menyenangkan ada di tempat itu.
"Selamat datang di neraka teman-teman!" kata Riel, kemudian ketiga malaikat terdiam, melihat keadaan lorong hitam tanpa cahaya. Lalu Riel mulai memijakkan kakinya ke dalam pintu portal. Rafael menyusul, dan Mikael berada di belakang Rafael.
"Ini adalah neraka, tempat di mana para iblis berkumpul. Jadi, kita bertiga harus berhati-hati dengan para iblis yang hidup di neraka!" kata Riel memaparkan mahluk-mahluk di neraka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com