webnovel

Tertahan oleh Rasa

Hari sudah saja berganti pagi, Qonin dengan rutinitasnya masih berkutat di rumah dalam persiapan berangkat ke sekolah. Sarapan pagi ini berlangsung tenang, tenangnya orang tidak ingin berbicara karena memegang pendiriannya masing-masing, hingga ritual makan selesai hanya ada suara denting peralatan makan membuat kegaduhan.

"Assalamulaikum, aku berangkat Buk, Pak," Pamit Qonin yang sudah selesai mengenakan sepatu, dia keluar rumah yang salamnya hanya diadab oleh Narti.

"Walaikumsalam, hati-hati di jalan, Nin," jawab Narti yang sebenarnya ada Darman sedang duduk mengenakan sepatu di ruang tamu.

Darman seolah tidak menjawab salam Qonin, padahal dia menjawab tapi dengan lirih saking kesalnya dia dengan Qonin, dia masih ingat kejadian semalam yang mendebat masalah Zanqi.

"Ahhh, apa bapak masih marah denganku ya??" gumam Qonin yang sudah berjalan menyusuri trotoar itu dengan helaan napas berulang kali kala tahu apa penyebab Darman marah dengannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter