Mengungkap Kebenaran

"Dua tamparan masih kurang untukmu. Karena nyatanya itu belum bisa membuatmu sadar kalau kamu salah. Asal kamu tahu, kami sudah berusaha keras untuk membuatmu hidup dengan nyaman dan aman. Dan orang yang ingin kamu ambil istrinya adalah orang yang sudah merelakan dirinya untuk menyelamatkan kamu. Dia juga rela merasakan dinginnya kantor polisi demi dirimu. Sejak saat itu ia tidak pernah bicara sama siapa pun bahkan kepada Ayah dan Ibu. Dia sudah lebih baik karena Istrinya. Dan sekarang kamu juga ingin merebut satu-satunya kebahagiaan yang dia punya? Lalu, atas dasar apa kamu mengatakan kalau kami lebih sayang sama anak malang itu?" Pak Ali sudah tidak tahan sehingga ia mengungkapkan semuanya.

Pak Ali harus mengambil resiko ini agar Azka tidak lagi membenci adiknya atau pun merasa tidak disayangi.

Tentu saja Azka menjadi bingung karena dia tidak mengerti sama sekali dengan perkataan Ayahnya.

"Apa maksud, Ayah?" Tanya Azka dengan bibir yang gemetar.