webnovel

Ibu Mi Menghilang

Editor: Wave Literature

Mi Xiaomi menelepon teman bermain kartu ibunya. Semua berkata mereka tidak bertemu dengan ibunya sore ini.

Dia mengerahkan beberapa orang yang dia kenal untuk mencari tempat yang mungkin didatangi ibunya. Akan tetapi, tidak ada jejak sama sekali. Jadi, dia mau tidak mau menghubungi polisi.

Namun karena ibunya sudah dewasa dan belum menghilang selama 24 jam. Jadi, polisi menyuruhnya pulang dan menunggu.

Mi Xiaomi teramat cemas hingga dia tidak sengaja menyentuh kartu nama yang diberikan Ye Xiao. Matanya langsung berbinar seketika.

Karena Ye Xiao adalah orang yang sangat penting di Jiangcheng, dia pasti bisa dengan mudah mengerahkan kekuatannya untuk mencari satu orang, kan?

Dia sudah tidak mau berpikir lebih berat lagi. Demi menemukan ibunya, akhirnya dia mengetik nomor ponsel yang ada di kartu nama itu dan meneleponnya.

Diangkat setelah dering kedua.

Mi Xiaomi tiba-tiba gugup.

"Halo?" suara berat Ye Xiao terdengar dari ponsel.

Mi Xiaomi kembali tegang, dan mulai berkata dengan gagap, "Aku … aku adalah …"

"Wanita yang sedang hamil tadi?"

Tak disangka, Ye Xiao mengenali suaranya. Jantungnya berdegup kencang dalam sekejap.

Faktanya, di seberang sana, Ye Xiao juga merasa gugup setelah mendengar suara Mi Xiaomi. Akan tetapi, dia pura-pura dingin dan bertanya dengan cuek, "Ada apa? Mau meminta bantuanku untuk mencarikan suamimu pekerjaan yang bisa membuatnya menemanimu?"

"..."

Mi Xiaomi berkeringat, "Ti… tidak. Aku ingin meminta bantuanmu untuk melakukan hal lain. Entah kamu mau atau tidak."

"Katakan!"

"Ibuku menghilang. Ponselnya mati. Aku tidak bisa menemukannya di manapun. Akan tetapi karena dia belum menghilang selama 24 jam. Jadi polisi tidak bisa memprosesnya. Aku sangat khawatir…"

Belum juga Mi Xiaomi menyelesaikan ucapannya, Ye Xiao sudah menyela, "Beri aku foto ibumu. Jika dia ada di Jiangcheng atau di sekitarnya, aku pasti bisa menemukannya. Bahkan jika dia berada di tempat yang paling tersembunyi."

"Terima kasih." Mi Xiaomi merasa sangat berterima kasih.

"Kalau begitu, tambahkan WeChat-ku. Nomornya sama dengan nomor ponselku. Kirim foto dan informasi tentang ibumu." kata Ye Xiao.

"Oke."

Mi Xiaomi dengan cepat mencari WeChat Ye Xiao sesuai dengan nomor ponselnya. Nama WeChat-nya adalah 'Xiaozi', dan foto profilnya adalah seekor elang.

Tidak ada keterangan apapun di bawahnya.

Mi Xiaomi mengirim permintaan pertemanan.

Dan dengan cepat diterima.

Mi Xiaomi sudah tidak punya waktu untuk mencari tahu mengenai unggahan Ye Xiao. Dia segera mengirim foto dan nomor identitas ibunya.

Ye Xiao langsung membagikannya.

Secepat kilat, seluruh bawahannya di Jiancheng pun mencari ibunya.

[Jangan khawatir. Kalau aku tidak bisa menemukannya, maka tidak ada siapapun yang bisa menemukannya juga. Selama dia masih berada di Jiangcheng, pasti akan ada kabar dalam waktu 20 menit.]

Ye Xiao mengirim pesan suara pada Mi Xiaomi.

[Terima kasih.]

Hati Mi Xiaomi menjadi lebih tenang setelah mendengar kata-kata Ye Xiao.

Dia tahu bahwa kekhawatirannya tidak berguna sama sekali sekarang. Jadi, dia memutuskan untuk mencari tahu unggahan Ye Xiao di WeChat.

Namun, yang dia lihat hanyalah garis horizontal.

Ada dua kemungkinan saat kita melihat garis horizontal di akun WeChat teman. Pertama, dia memang belum mengunggah momen apapun. Kedua, dia telah memblokir-mu sehingga kamu tidak bisa melihatnya.

Sementara itu, Ye Xiao juga sedang memeriksa WeChat Mi Xiaomi.

Nama WeChatnya 'Kutu Beras', dan foto profil WeChatnya juga kartun kutu beras yang sangat imut.

Keterangan di akunnya : duduk, makan, rebahan dan menunggu kematian. Kutu buangan.

Wanita ini sangat luar biasa!

Ye Xiao agak takjub melihat unggahan di akun WeChat-nya.

Unggahan terakhirnya adalah tiga hari yang lalu.

Tidak ada yang begitu berarti juga di unggahannya. Hanya foto bunga, rumput dan hal-hal yang lucu. Dia tidak menambahkan kata-kata dalam unggahannya. Hal tersebut membuat Ye Xiao merasa bosan.

Ye Xiao membuka ruang percakapan Mi Xiaomi dan ingin menanyakan namanya. Akan tetapi pada akhirnya Ye Xiao tidak mengirimkannya.

Dia tidak mengerti kenapa dirinya sangat penasaran dengan nama wanita itu.

Wanita itu bukan miliknya. Apa pentingnya nama wanita itu baginya?

'Sebut saja dia kutu beras atau kutu buangan.'

'Benar, kutu buangan!'

'Ini benar-benar panggilan terbaik, Haha!'

Ye Xiao tidak bisa menahan senyum saat memikirkan hal ini. Sementara, sekretarisnya, Liang Shi yang baru saja masuk pun ikut melihatnya.

Liang Shi tercengang!

Dia telah bekerja dengan Ye Xiao selama dua tahun. Dia pikir pria itu tidak bisa tersenyum!

Namun sekarang, Ye Xiao memegang ponselnya sambil tersenyum 'manis'?

Apa pria itu sedang jatuh cinta?

Next chapter