"Kau berani mengancamku, Sean?" tanya Dewi Asmara dengan nada yang tidak senang.
"Aku tidak mengancam, aku hanya ingin kau sedikit sadar dengan situasimu sekarang, bahwa kau tidak bisa bersikap seenaknya hanya karena kau memiliki kekuatan!"
GREP!!
Satu tangan Dewi Asmara mencekik leher Sean. Gerakan wanita itu begitu cepat, hingga Sean tidak bisa menghindarinya.
"Kalau kau berani bicara tentang aku pada temanmu itu, kau akan habis, meskipun kau memiliki kekuatan bintang tersebut! Aku bisa menyingkirkan dirimu, Sean, ingat itu!"
Sean memegang tangan Dewi Asmara yang memegang lehernya dengan gerakan mencekik.
Jari jemari wanita itu memang sudah membuat lehernya tercekik.
Betapapun Sean berusaha untuk menyingkirkan tangan itu, ia tetap tidak mampu seolah-olah tangan itu menempel di lehernya.
"Jika kau membunuhku maka identitasmu di hadapan temanku semakin terkuak, kau mau?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com