webnovel

Bab 17. Santi ~ Kayro

Lelaki itu menatap tajam tanpa rasa takut walau sebenarnya luka-luka di sekujur tubuh dan posisi dirinya diikat dengan tali sedikit membuat kami iba. Namun kalimat sarkasnya yang membuatku terkejut bukan main adalah dia tidak membutuhkan bantuan kami yang jelas-jelas orang akan begitu senang menerimanya. Aku dan Banyu berpandangan, kami berpacu dengan waktu karena takut hari semakin gelap. Apalagi kami meninggalkan seorang anak kecil dalam mobil.

Tanpa suara, Banyu memilih pergi meninggalkanku dan si lelaki itu di ruang perpustakaan. Tak perlu basa-basi pula, aku mengekori Banyu. Biarlah si anak angkuh mati di sana sendirian tanpa ada seseorang pun yang menolongnya.

"Hei!" teriak lelaki itu ketika kakiku berada di ujung pintu. "Lo pergi gitu aja?"

Suara baritonnya yang memenuhi ruang penuh buku usang itu membuatku menoleh dan berkata,

"Kamu nggak tahu caranya meminta tolong?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter