webnovel

Organisasi Bawah Tanah

Organisasi Bawah Tanah …

Organisasi itu sebenarnya belum lama didirikan. Menurut perkataan orang-orang persilatan, Organisasi Bawah Tanah baru berdiri sekitar tiga atau empat tahun yang lalu.

Walaupun berdirinya baru sebentar, tetapi apa yang sudah dilakukan oleh organisasi itu sudah terhitung sangat luar biasa. Bayangkan saja, dalam waktu sesingkat itu, organisasi tersebut sudah banyak membunuh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia persilatan. Khususnya yang berada di wilayah sekitar Kota Nan Cing.

Terlebih lagi, orang-orang yang dibunuh oleh Organisasi Bawah Tanah bukanlah tokoh biasa, bukan pula tokoh yang tidak terkenal. Semua yang dibunuh oleh organisasi itu merupakan tokoh luar biasa dan tokoh-tokoh terkenal.

Semuanya! Bukan separuhnya.

Oleh karena itulah, di Kota Nan Cing ini, Organisasi Bawah Tanah sangat terkenal dan sangat ditakuti. Selama organisasi itu berdiri, rasanya belum ada satu orang pun yang berani mencari masalah dengan mereka.

Baik itu dari kalangan aliran putih, bahkan dari kalangan Kekaisaran sekali pun.

Semuanya merasa jeri. Untuk mencari masalah dengan Organisasi Bawah Tanah, setidaknya harus berpikir puluhan atau bahkan ribuan kali.

Organisasi tersebut memang luar biasa. Semua orang mengakui akan hal tersebut. Dan di sisi lain, organisasi itu dikenal juga karena kemisteriusannya. Sejak awal berdiri hingga saat ini, rasanya tiada seorang pun yang berhasil mengetahui berapa jumlah anggota mereka pastinya.

Selain itu, rasanya belum ada juga orang yang berhasil mengusir sampai di mana kekuatan Organisasi Bawah Tanah sebenarnya.

Karena beberapa alasan di atas tersebut, maka nama Organisasi Bawah Tanah semakin ditakuti dan disegani lagi.

Setiap orang yang mendengar nama itu, pasti akan merasa jeri dan nyalinya akan menjadi ciut.

Untunglah Jiang Mei Lan adalah orang baru dalam dunia persilatan. Sehingga dia tidak tahu dan tidak mengenal seberapa mengerikannya organisasi tersebut.

"Mau organisasi pembunuhan bayaran atau organisasi apapun, aku tetap tidak tahu. Lagi pula, aku pun tidak akan perduli," jawab Jiang Mei Lan sambil tersenyum dingin.

Mendengar jawaban itu, wajah Qin Wu si Rantai Perak tiba-tiba berubah drastis. Wajahnya memerah. Tapi bukan karena malu atau apa, melainkan karena dia tidak kuasa menahan amarahnya.

Sebenarnya orang itu mulai marah sejak mendengar jawaban bahwa Mei Lan tidak mengetahui Organisasi Bawah Tanah. Namun dirinya mencoba untuk tetap sabar.

Oleh karena itulah dia memberitahu sedikit informasi tentang organisasi tersebut.

Siapa sangka, begitu sudah mendengar informasi yang dia berikan pun, gadis itu tetap mengatakan hal yang sama.

Kalau kau berada di posisi Qin Wu, kira-kira bagaimana perasaanmu? Apakah akan marah? Atau malah tetap diam saja?

"Hemm, bagus. Sepertinya kau sedang cari mampus," ujarnya dengan nada sedingin es.

"Aku bukan mencari mampus. Aku sedang mencari orang yang sudah mengundangku kemari," jawab Mei Lan tidak kalah dinginnya.

Qin Wu semakin marah. Ingin sekali dia mencaci maki gadis cantik yang berdiri di hadapannya saat ini. Sayangnya, meskipun bersikap berangasan, dia masih bisa menggunakan akal pikirannya secara jernih.

Oleh karena itulah, ketika mendengar jawaban Mei Lan, dia tidak marah. Hanya saja kecemasan di hatinya semakin bertambah.

"Hemm," Qin Wu mendengus dingin. Kemudian katanya, "Kau tidak perlu mencari. Sebab orang yang sudah mengirimkan surat dan mengundangmu kemari adalah aku sendiri,"

"Oh, jadi kau orangnya?"

Mei Lan berlagak seolah dirinya terkejut. Padahal, sejak awal dia memang sudah menduga akan hal tersebut.

"Ya, memang aku," jawabnya.

"Baguslah kalau begitu. Aku sudah datang memenuhi undanganmu. Sekarang, katakan apa keinginanmu!" kata Mei Lan setengah memerintah.

Qin Wu tersenyum dingin. Baginya, gadis cantik itu terlalu sombong. Tapi dia tidak menyalahkan hal tersebut. Sebab sedikit banyaknya, dia juga bisa mengetahui sampai di mana kemampuannya.

"Aku ingin membunuhmu," jawabnya dingin tanpa ekspresi.

"Ingin membunuhku? Apakah Tuan Besar Wang yang menyuruhmu?"

Mei Lan sudah curiga sejak awal. Mereka berdua tidak mengenal satu sama lain. Bahkan bertemu pun baru kali ini saja.

Jika tidak mengenal dan tidak ada masalah, bagaimana mungkin ada keinginan untuk membunuh?

Di lain sisi, gadis itu pun baru terjun dalam dunia persilatan. Pula, ditambah lagi dirinya tidak pernah mempunyai masalah dengan orang lain. Kecuali dengan Tuan Besar Wang itu.

Jadi, kalau tidak diperintah oleh Gubernur, oleh siapa lagi?

Mei Lan sangat yakin dengan ucapannya. Karena selain daripada alasan itu, sampai sekarang dirinya belum menemukan alasan apa yang lebih cocok.

"Tepat sekali. Ucapanmu memang tidak salah" jawab Qin Wu dengan jujur.

Pada awalnya dia sendiri sedikit terkejut ketika Mei Lan mengetahui alasan kenapa dia ingin membunuhnya. Tapi setelah dipikir-pikir, dia pun segera memahaminya.

Orang itu yakin, gadis cantik yang akan menjadi lawannya tersebut, pasti bukanlah orang bodoh.

Mei Lan tersenyum dingin ketika mendengar tebakannya benar.

Tapi dia pun merasa heran, kenapa Tuan Besar Wang tidak mau melepaskannya? Padahal kejadiannya sudah lewat cukup lama.

'Tua bangka itu benar-benar keras kepala. Kalau aku tidak memberinya pelajaran, niscaya dia tetap menginginkan kematianku,' batinnya berkata.

"Kenapa kau tidak bicara lagi? Apa kau merasa takut?" bentak Qin Wu setelah melihat Mei Lan membungkam mulutnya.

"Aku justru sedang menunggumu bergerak. Karena jika ingin membunuh, harusnya kau tidak perlu banyak bicara," ejek Mei Lan.

Darah dalam tubuh Pemimpin Ketiga Organisasi Bawah Tanah itu makin merasa panas. Seolah-olah darahnya telah berubah menjadi lahar gunung berapi.

"Baik. Sekarang juga aku akan mulai bergerak," teriaknya dengan lantang.

Wutt!!!

Rantai Perak yang menjadi senjata pusakanya langsung dilolos keluar. Rantai itu tiba-tiba memanjang. Hawa pembunuhan langsung terasa pekat.

Rantai Perak berhawa panas sudah meluncur ke arah Mei Lan. Kecepatan gerakannya tidak perlu diragukan lagi. Orang biasa pasti sudah mampus hanya dengan merasakan hawa panasnya saja.

Wushh!!!

Tubuh Mei Lan tiba-tiba lenyap dari pandangan mata. Dua tarikan nafas kemudian, gadis itu telah muncul di depan lawannya.

Sringg!!!

Pedang Bunga Mawar telah dikeluarkan. Dia tidak mau membuang waktu dengan percuma. Oleh karena itulah Mei Lan memutuskan untuk langsung mengeluarkan senjata pusaka miliknya.

"Kabut Bunga Merah …"

Mei Lan berteriak lantang ketika dia mengeluarkan jurus pertama dari Kitab Seribu Bunga. Selapis cahaya merah muncul menutupi keadaan sekitar. Keadaan di sana langsung berubah. Semuanya serba merah.

Qin Wu merasa dirinya seolah-olah sedang berada dalam dunia merah.

Kalau orang lain yang berada di sisinya, niscaya orang itu akan ketakutan setengah mati. Sayangnya, Qin Wu bukan orang lain.

Dia adalah Pemimpin Ketiga Organisasi Bawah Tanah. Julukannya si Rantai Perak!

Sudah tentu kekuatannya tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Rantai Perak Menghempas Lautan …"

Wutt!!!

Rantainya ditarik sedikit. Lalu rantai itu mengibas dengan kekuatan yang sangat dahsyat.

Next chapter