Moriz dibuat terbungkam. Kenapa perkataan Zugi barusan sangat menusuk pada ulu hatinya? Padahal memang itu kenyataannya. Ia terus berdiam, tidak berniat untuk membalas perkataan Zigi. Karena bagaimanapun juga ia di sini sebagai pelaku dan terasa dipojokkan.
Moriz menyesal!
Benar-benar menyesal!
"Kenapa kamu berdiam saja? Apakah perkataanku barusan benar?" tanya Zigi memastikan dan itu malah semakin membuat hati Moriz terasa sakit. Namun, Zigi tidak mengetahui itu.
"Sudahlah, kamu jangan menyalahkan orang lain seperti itu," kilah Fero yang sedari tadi hanya berdiam saja. Ia tidak menginginkan ada sebuah keributan yang terjadi di sini.
Zigi membuang napasnya kasar, menatap Moriz sekilas yang kemudian berbalik menatap Tania lagi. Hari dirinya masih berdenyut nyeri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com