Yoko suzuki mengangguk, "Ya, dia telah membantu Umbrella dalam beberapa penelitian eksperimental sebelumnya. Saya baru tahu bahwa Umbrella sengaja mencoba membunuh para mantan anggota dan orang-orang yang mengetahui rahasia mereka."
"Karena kamu mempercayainya, maka aku akan mencoba menyelamatkannya. Aku akan pergi memberi tahu Vector." Eddie mengangguk. Eddie merasa heran, apakah semua mahasiswi sekarang sangat ahli?
Yoko Suzuki ingin berkata, tapi dia terlihat ragu-ragu... "Eddie, aku pikir kamu perlu menyelamatkannya sendiri. Dia tidak memiliki orang tua atau saudara, dia bergantung pada kemampuannya sendiri untuk masuk ke universitas."
"Dia sangat baik dan telah memberiku banyak bantuan. Dia masuk ke Umbrella karena ingin membantu menyelidiki masalah amnesia saya, jika tidak, dia pasti akan melamar ke perusahaan lain."
Alex yang selama ini diam mengangguk dalam hati. Nampaknya mahasiswi bernama Valerie ini cukup memiliki kemampuan. Jika memungkinkan, dia ingin memasukkannya dalam team.
Alex sendiri sangat puas dengan anggota yang direkrut oleh suaminya, setidaknya tidak ada yang sia-sia.
"Sayang, kamu harus menyelamatkan mahasiswi itu, dia pasti dapat membantumu. Aku telah memeriksa informasinya, nampaknya dia pernah berpartisipasi dalam proyek Resistence yang pernah saya pimpin." Kata Alex sambil tertawa kecil.
"Oke, karena kamu berkata begitu, maka aku akan pergi menyelamatkannya. Kalau begitu aku pergi dulu, jaga lab ini untukku." Eddie melambaikan tangannya, kali ini orang yang menemaninya adalah Claire.
Yamatta tidak bisa ikut karena dia sibuk membantu Rebecca dalam penanganan fusi varian virus leluhur dan juga G-Virus.
Vector, kepala Wolf Team sudah menunggu Eddie. Ketika dia melihat kedatangan bossnya, dia langsung memberi hormat. "Bos, semuanya sudah siap!'
"Ayo pergi!" Eddie menarik Claire ke dalam helikopter.
"Claire, kali ini kita akan mencoba menyelamatkan seorang mahasiswi. Dia adalah mantan magang Umbrella, sekarang dia diburu oleh pasukan bersenjata pribadi Umbrella." Eddie menjelaskan.
Claire yang telah memutuskan untuk bekerja di bawah Eddie nampaknya sadar bahwa sekarang dia menerima misi pertamanya, "Aku mengerti, aku pasti akan bekerja keras!"
Tiga jam kemudian, Eddie sampai di koordinat yang telah diberikan oleh Yoko Suzuki. Tempat Valerie berada sekarang adalah kota pinggiran yang mirip dengan Racoon City.
Di sebuah atap apartemen, terlihat seorang sniper yang siap siaga. Eddie langsung menemukan sniper tersebut, dia memutuskan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu.
"Mari bergegas, juga, jangan mencoba menahan diri. Para Agen yang dipekerjakan Umbrella ini berdarah dingin, jika anda mencoba mengampuni mereka, mungkin andalah yang akan mati."
"Hal ini sedikit kejam, tapi Umbrella pantas mendapatkannya. Ngomong-ngomong, Eddie, apakah kamu telah mendapat kontak kakakku?" Claire bertanya.
"Tentu saja, setelah misi ini selesai, seharusnya kamu sudah dapat menghubungi Chris. Kamu selalu bertanya tentang hal ini, dasar tak sabaran." Eddie tersenyum sambil menjentik pelan hidung Claire.
Tindakan tiba-tiba pria itu membuat Claire merasa malu, sedikit tidak terbiasa tapi dia tetap menyukainya.
"Ayo pergi" Eddie mengambil pistol lalu masuk ke dalam apartemen.
Sepanjang jalan, Eddie dan Claire melihat banyak warga yang telah meninggal secara tragis. Orang-orang ini dibunuh oleh pasukan khusus Umbrella. Siapapun yang mencoba menghalangi jalan mereka, maka orang-orang itu akan mati.
Melihat hal ini, Claire merasa sangat marah. Kebenciannya kepada Umbrella semakin dalam. Orang yang menganggap kehidupan orang lain layaknya lalat tidak pantas dihormati!
*Bang!*
Tembakan Claire mengenai kepala salah satu agen Umbrella.
Masuk ke dalam ruangan, Eddie dan Claire menghindari granat yang dilemparkan oleh musuh mereka.
Eddie kemudian membawa Claire ke koridor gedung berlantai dua puluh. Di sana muncul seorang pria kuat yang memegang gatling gun.
Ketika orang itu melihat Eddie dan Claire, pria itu langsung menarik pelatuk senapan mesinnya dengan panik.
Eddie tidak bisa membiarkan pria itu menembak terlalu banyak karena orang yang ia coba selamatkan ada tepat di dalam lemari yang ada di belakangnya.
Mengangkat pistolnya, Eddie mulai berkonsentrasi. Bahkan kecepatan peluru gatling yang luar biasa cepat dapat dia lihat dengan mudah.
Eddie membidik kepala musuh itu lalu menarik pelatuknya. Sebuah peluru melesat melewati badai logan yang dilontarkan oleh gatling gun. Detik berikutnya peluru Eddie berhasil mengenai kepala pria itu dengan akurat, membunuh lawan dengan satu tembakan.
"Bagaimana kamu melakukannya? Luar biasa!" Claire berseru kaget.
"Tidak terlalu sulit. Selama kamu mau menandatangani kontrak kerja denganku, maka aku akan memberimu kemampuan seperti ini." Eddie menyeringai.
Claire menundukkan kepalanya karena malu. Kontrak itu adalah kontrak yang mengharuskannya bekerja dengan Eddie selama dua puluh tahun. Selama dua puluh tahun itu, dia tidak diizinkan untuk menjalin hubungan dengan pria lain, menikah atau memiliki anak. Eddie mengatakan bahwa hal itu diperlukan agar pekerjaannya tidak terganggu.
"Mari bahas hal ini lagi ketika kakakku kembali dengan aman." Claire tersenyum malu-malu.