webnovel

Bab 300

*Bang!*

Calire menarik pelatuk senapan sniper tersebut. Peluru senapan sniper yang telah diperkuat langsung mengenai kaca depan helikopter.

Awalnya pilot pesawat itu meremahkan orang-orang yang mencoba menembak dari bawah. Kaca helikopter mereka adalah kaca anti peluru, tentunya mereka yakin bahwa kaca itu tidak akan bisa ditembus dengan peluru biasa.

Tapi detik berikutnya pilot itu langsung ketakutan, karena kaca itu pecah! Dua detik berlalu dan kepala pilot helikopter langsung tertembus.

Saat pilot itu meninggal, seluruh helikopter langsung kehilangan kendali. Helikopter terus berputar-putar dan akhirnya jatuh ke lereng bukit sejauh lima puluh meter.

Pilot dan anggota Umbrella yang ada di helikopter itu langsung meninggal setelah helikopter mereka meledak.

"Kerja bagus." Kata Eddie.

Satu helikopter telah di tumbangkan, dan sekarang ada lebih banyak helikopter yang menyusul.

"Kita harus bersembunyi di balik pohon besar, kemudian melawan mereka." Kata eddie.

"Jangan repot-repot, aku akan menjatuhkan mereka." Svetlana mengambil senapan sniper lain, detik berikutnya dia berbalik dan membidik helikopter itu.

*Bang!*

Tembakan lain terdengar, peluru itu langsung menjatuhkan salah satu helikopter! Kecepatan pelurunya sangat cepat bahkan Eddie tidak mampu merespon!

*Bang!*

Satu lagi helikopter jatuh, kali ini bukan pilot yang di bidik, melainkan baling-baling pesawat!

"Apakah kalian sedang asik bermain?" Eddie berkata dengan ekspresi aneh. Meskipun situasi cukup serius, tapi gadis-gadisnya masih bisa bertindak tenang layaknya sedang bermain game.

Dikelilingi oleh wanita-wanita kuat seperti mereka entah mengapa membuatnya sedikit merasa tertekan.

"Apakah kamu mau mencoba?" Ada Wong menyerahkan senapan itu.

"Baiklah." Eddie mengangguk, lalu menarik napas dalam-dalam dan mulai membidik. Karena konsentrasinya, lintasan helikopter itu terlihat jelas, seperti melihat video yang di perlambat berkali-kali.

Pada saat tertentu, intuisi memberitahu Eddie untuk segera menembak. Jadi dia menarik pelatuknya tanpa ragu-ragu. Peluru itu terbang keluar dan langsung mengenai helikopter secara langsung.

Tembakan pertama langsung mengenai kaca depan helikopter, sedangkan tembakan kedua mengenai kepala sang pilot.

Helikopter itu berputar-putar tak karuan sebelum jatuh ke tanah, meledak menjadi awan api.

Empat dari sepuluh helikopter yang terbang di atas langit telah jatuh dalam waktu singkat!

Emma menyerahkan pistol elegtromagnetik kepada Claire. "Dengan senjata ini, kamu bisa menjatuhkan helikopter itu."

Claire mengangguk, saat memegang pistol itu, dia langsung bisa merasakan bahwa senjata itu memang berbeda dengan senjata lain yang pernah dia pegang. Dengan konsentrasi yang sama, Claire langsung menarik pelatukanya.

Peluru dengan cahaya biru terbang keluar lalu meledakkan helikopter itu dengan satu tembakan.

"Pistol macam apa ini? Senjata ini sangat kuat!" Claire terkejut.

"Pistol elektromagnetik, Eddie yang menyuruhku membuatnya. Aku tak menyangka bahwa aku berhasil membuatnya. Satu tembakan setara atau bahkan lebih kuat dari senapan sniper berkaliber besar." Emma tertawa.

"Sepertinya kamu sangat penurut kepada Eddie." Claire berkata menggoda. Entah mengapa dia terlihat sedikit cemburu.

"Yah, dia bosku... Sebagai seorang karyawati, normal untuk mendengarkan instruksi bos." Emma menjelaskan sedikit-sedikit. Untuk saat ini dia tidak ingin mengungkapkan semuanya, kecuali Calire bekerja untuk Eddie, dia tidak akan berbicara hal-hal yang lebih rahasia.

Eddie menggelengkan kepalanya, dia terlihat sedikit linglung. Hal ini merupakan pertama kali baginya menggunakan kemampuan transenden yang dia dapat dari penguatan keduanya.

Perlambatan waktu ini lebih kuat dari yang biasa dia gunakan, tak heran dia merasa sedikit pusing setelah menggunakannya.

"Mari keluar dari mobil, sudah saatnya bagi kita untuk menunjukkan siapa yang sebenarnya lebih kuat." Kata Eddie.

"Seharusnya kamu mengambil keputusan ini lebih awal." Svetlana membuka pintu mobil dan siap berperang.

Cahaya dari mobil-mobil off-road milik Umbrella terlihat dari kejauhan. Svetlana berlari cepat melebihi kecepatan mobil.

Kemudian dia melompat ke atas salah satu atap mobil itu dan menancapkan tangannya ke bawah, menembus struktur besi dan meraih leher sang pengemudi.

Next chapter