"Ya tuhan, apa yang sebenarnya telah terjadi di sini?" Sienna melihat adegan kacau dengan wajah syok, dia buru-buru mengambil senapan snipernya lalu membantu orang-orang yang berjuang itu.
"Saya Jettingham, kapten Echo Six. Kalian nampaknya membutuhkan bantuan kita." Jettingham berkomunikasi dengan para prajurit itu sambil mencoba menghindari serangan musuh.
Caroline menendang salah saru prajurit yang telah bermutasi menjadi zombie dengan horse kick. Kemudian dia mengeluarkan belati dan menancapkannya ke arah kelelawar raksasa di udara.
Semua jenis monster muncul karena panduan personel Umbrella yang ada di dekat daerah itu. Mulai dari cacing raksasa, zombie, hewan mutan, bahkan ada buaya raksasa yang telah mereka pancing dari selokan Raccoon City.
Eddie membawa gadis-gadisnya ke arah gedung kantor yang setidaknya masih aman.
"Kita telah diserang oleh monster! Meminta bala bantuan, meminta bala bantuan!" Seorang prajurit Federal mengeluarkan walkie-talkie dan menghubungi komando.
Detik berikutnya, dia merasakan lampu tiba-tiba redup. Ketika melihat ke atas, dia melihat kaki gajah besar yang jatuh dari langit, meginjak mobil serta dirinya dengan kaki besar itu.
Setelah dikepung oleh monster-monster itu, bahkan prajurit yang telah terlatih pun susah untuk mempertahankan diri mereka. RPG yang bisa dikatakan sangat mematikan saja tidak terlalu efektif melawan gajah tersebut.
*Bang!*
*Bang!*
*Bang!*
Di dalam gedung, suara senapan terus berbunyi. Tentara bayaran yang sebelumnya bekerja untuk Umbrella mengandalkan gedung tersebut untuk serangan defensif.
Sebenarnya, jika Lisa dan Jessica bertindak, mereka bisa menaklukkan gajah raksasa itu dengan cukup mudah.
Tapi Eddie tidak ingin Jessica dan Lisa mengambil tindakan, bahkan Svetlana dan Ada Wong berpikiran sama. Saat ini bukanlah saat yang tepat untuk menunjukkan kekuatan nyata mereka.
"Jika kita bisa menyelesaikan mereka dengan senjata api, maka kita akan menggunakan senjata api. Kecuali melawan monster-monster kecil, jangan tunjukkan kekuatan nyata kalian. Jangan tanya kenapa, apakah kalian mengerti?" Eddie berkata dengan ekspresi serius.
Moira tampaknya menjadi sedikit bingung, melihat Eddie sangat serius, dia memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Jika Barry yang mengatakan hal itu, maka Moira tak akan segan bertanya kenapa.
"Eddie khawatir kita akan dicurigai jika menunjukkan kekuatan yang berlebihan. Tidak bagus jika tiba-tiba opini orang-orang berbalik ke arah kita." Emma tersenyum manis.
"Jadi begitu, tak heran kamu tiba-tiba mengangguk tadi. Jadi seperti ini..." Moira akhirnya mengerti. Meskipun dia gadis yang terkadang keras kepala, tapi bukan berarti dia bodoh.
Dengan tumbangnya para prajurit Federal tersebut, maka tak diragukan lagi hal ini akan menyulut kebencian antara Federasi dan Umbrella lebih kuat.
Dengan pertengkaran itu, Umbrella akan semakin tertekan dan akhirnya akan runtuh. Di sisi lain Eddie juga menerima manfaat tanpa harus berusaha terlalu keras.
Di sisi lain Svetlana juga telah memperhitungkan hal ini. Dia dan Eddie sama-sama berpikir bahwa hal ini merupakan rencana yang cukup bagus. Sebagai seorang Slavia Timur, dia sendiri tidak terlalu memiliki kesan yang baik tentang Federasi Barat.
Di pabrik pengolahan limbah, lampu telah redup. Hanya senter yang dapat membantu mereka memeriksa siatuasi di sekitar gedung tersebut.
Sekelompok kecil tentara berjalan perlahan dengan kehati-hatian, tapi mereka tiba-tiba merasakan tetesan air dari atas langit-langit. Saat mereka menyeka tetesan air itu, ternyata hal cair itu adalah darah!
Melihat ke atas, mereka melihat Licker tanpa mata yang bertengger di langit-langit gedung. Kulitnya berwarna hijau tua, berbeda dengan Licker yang biasa ditemui. Selain itu cakar mereka juga lebih besar dan menonjol.
*Bang!* *Bang!* *Bang!*
Prajurit yang terlatih itu segera menembak, tapi Licker itu langsung merangkak dengan cepat di dinding, menghindari tembakan mereka.
Para prajurit itu terus menembak tanpa henti, tapi anehnya mereka merasakan bahwa tubuh mereka telah melayang... Pada akhirnya mereka kehilangan kesadaran mereka sepenuhnya.
Beberapa Licker mulai menggigit mangsa mereka hidup-hidup. Prajurit tersisa yang masih selamat melihat pemandangan itu dengan perasaan mati rasa. Sebenarnya monster macam apa mereka ini?
Pertempuran yang sama dialami oleh prajurit-prajurit lain. Di dalam gedung ini, banyak sekali monster yang telah di persiapkan oleh Sergei untuk melawan para prajurit Federasi tersebut.
Empat gerbang masuk telah dikepung secara sepenuhnya. Sebuah tim yang terdiri dari lima ratus orang memasuki pabrik pembuangan limah. Musuh-musuh mereka tidak akan bisa keluar kecuali mereka keluar melalui ruangan kontrol yang terletak di tengah gedung.
Tembok-tembok setinggi tiga puluh meter dengan kawat duri yang mengelilinginya di bangun untuk mencegah lolosnya monster-monster eksperimen yang gagal.
Dengan Sergei, dia telah kembali ke ruang kontrol yang ada di dekat kolam asam. Di sisi lain Spencer masih duduk tenang sambil memperhatikan dengan penuh minat adegan dimana anggota Federasi yang dibantai satu per satu.
"Sungguh pekerjaan yang bagus, bahkan jika Federasi ingin menyusahkan kita, mereka perlu memikirkannya dengan lebih hati-hati."
"Masih belum cukup, aku berencana untuk mengeluarkan lebih banyak monster. Selain itu aku sangat yakin bahwa kita dapat menciptakan senjata yang lebih baik dan juga kuat dari monster-monster sampah ini." Sergei menyeringai sambil mengelus dagunya.
"Ketika perusahaan baru kita beroperasi lagi, anda dapat melakukannya sesuka anda. Aku akan menyerahkan dunia manusia ini untuk anda kelola sesuka hati." Kata Spencer dengan tawa dingin.
"Ya, pak!" Sergei menjawab dengan mata berkilat-kilat. Semua peperangan dan konflik ini menyulut semangat Sergei, baginya, tidak ada yang lebih menarik dari pada peperangan!
"Omong-omong, saya baru saja bertemu dengan Albert Wesker. Dia telah bergabung dengan perusahaan lain. Tapi saya tidak tahu perusahaan apa itu, saya akan mencoba menyelidikinya." Tambah Sergei.
"Sepertinya dia benar-benar ingin bertarung melawanku, yang mana berita yang sangat disesalkan. Lain kali saat anda bertemu dengannya, anda tidak perlu menahan diri. Bunuh dia..." Spencer menghela nafas sedih. Dalam hati dia bertanya-tanya, apakah Alex akan menghianatinya juga?