Sebuah suara peringatan penghancuran diri terdengar dari setiap sudut, hitungan mundur telah dimulai!
"Aneh, mengapa program penghancur diri dimulai?" Eddie bertanya dengan curiga.
"Sudahlah, ayo lari saja. Kita tidak bisa tinggal diam di sini." Kata Edward.
*Bzzz!*
Suara baling-baling helikopter terdengar dari atas langit, di samping helikopter itu terdapat logo tim taktis yang mencolok.
Tampaknya Brad yang sebelumnya melarikan diri telah kembali. Apakah tindakannya ini murni karena hati nuraninya? Ataukah dia merasa bersalah setelah kabur dari teamnya tadi?
Pokoknya ada Marvin di kantor polisi, jelas dia akan bertanya kepada Brad kenapa dia kembali lebih awal.
*Boom!*
Tiba-tiba terdengar suara ledakan kecil. Tyrant No.2 yang sebelumnya di bom oleh Eddie telah bangkit! Bahkan semua bekas luka akibat ledakan itu telah sembuh.
"Sial, monster itu lagi!" Forest mengambil senapan sniper dan menembak monster itu.
Tangannya sedikit gemetar, hal ini murni karena rasa takut! Monster berotot setinggi 2,5 meter itu memang sangat menakutkan. Wajar jika dia merasa takut padanya.
*Bang!*
Tyrant yang menerima tembakan sniper mundur beberapa langkah. Setelah itu dia bergerak cepat dan sampai tepat di depan Forest dalam sekejab mata.
Tangannya terayun, tubuh Forest langsung terbang menjauh akibat pukulan itu.
"Sialan, pergilah ke neraka!" Enrico melemparkan granat ke arah Tyrant.
Tyrant yang sebelumnya diberi perlakuan sama langsung menampar granat itu menjauh darinya. Nampaknya Tyrant yang satu ini mampu beradaptasi dengan cepat.
Semua orang buru-buru menghindar ke samping. Eddie menarik Rebecca dan Svetlana ke tempat yang aman, menghindari ledakan granat tersebut.
*Bang!*
Kali ini Richard menerima pukulan kuat Tyrant tersebut. Sangking kuatnya, tangan Richard langsung terputus!
Semua orang memborbarir monster itu dengan tembakan. Tapi Tyrant itu terlihat biasa saja, seakan-akan tidak terpengaruh oleh hujan peluru tersebut.
Bard yang ada di pesawat melihat situasi tragis teman-temannya. Alih-alih melarikan diri lagi, dia justru mengambil RPG dan melemparkannya ke bawah. "RPG! Gunakan itu dan ledakkan monster menjijikkan itu!"
Svetlana melirik Eddie, "Apakah kamu akan menggunakan bazoka itu?"
"Mungkin, kamu lindungi aku, aku akan mengambilnya."
Svetlana mengangguk, "Tidak masalah."
"Eddie, berhati-hatilah." Rebecca hanya bisa memberi Eddie doa, dia seorang medis, bukan prajurit ahli yang bisa bertempur di lini depan seperti anggota yang lain.
Ketika semua orang bekerja sama menyerang Tyrang itu, Svetlana ikut menembak sambil berjalan perlahan ke arah monster itu.
Tapi peluru yang dia tembakkan berbeda dengan peluru yang digunakan oleh anggota yang lain, peluru ini tak lain adalah peluru asam!
*Graahh!*
Tyrant-02 merasa sangat marah. Tubuhnya terasa sangat sakit ketika wanita itu menyerangnya dengan benda aneh yang dia pegang. Wanita itu tak lain merupakan ancaman besar baginya.
*Sching!*
Cakar besar sang Tyrant langsung dia arahkan ke arah kepala Svetlana, siap memotong otak wanita itu!
Svetlana tetap tenang, matanya menyipit saat konsentrasinya mulai terkumpul. Dia mampu melihat laju lintasan serangan itu dengan slowmotion. Berbeda dengan gerakan lambat zombie lain, Tyrant ini sedikit lebih cepat dari monster sampah yang pernah Svetlana temui.
Menghindari serangan cakar itu, Svetlana bergerak ke samping. Saat Tyrant ingin meluncurkan serangan selanjutnya, Svetlana dengan sigap membatalkan serangan monster itu dengan tendangan kuat ke arah sendi lawan!
Kaki Tyrant langsung lemas. Svetlana menarik Pistol berkaliber tinggi yang telah dia modifikasi, setelah itu dia menembak mata Tyrant tanpa belas kasih!
Meskipun mata Tyrant hancur, tapi hal ini tak menghentikan serangan Tyrant itu.
Tyrant yang merasakan rasa sakit yang lebih ganas mulai bermutasi menjadi sesuatu yang lain. Tubuhnya mulai ditumbuhi oleh sisik ikan yang sangat keras, lengannya juga tumbuh menjadi lebih panjang. Adapun cakarnya menjadi lebih tajam!
Svetlana tidak merasa panik. Sambil bergerak mundur, wanita itu membidik lutut monster itu dan langsung menembak. Hal ini membuat lawan terjatuh dengan satu lutut.
Peluru yang dapat membunuh gajah dalam satu tembakan tentunya akan bekerja kepada Tyrant. Tak perduli betapa kuatnya Tyrant-02 itu, lututnya tidak lebih kuat dari sisa tubuhnya!
*Bang!*
Peluru lain ditembakkan tepat ke arah mata Tyrant yang satunya.
Tyrant itu tak lagi bisa menggunakan matanya. Dalam waktu kurang dari lima menit, Svetlana berhasil melumpuhkan pergerakan monster itu!
Hal ini mengejutkan semua orang yang hadir, bahkan Eddie tidak terkecuali.
Eddie sangat tidak menyangka bahwa Svetlana mampu menjadi lebih kuat. Eddie berpikir dalam-dalam apakah dia telah salah menargetkan wanita ini? Bisakah dia menanganinya di masa depan?
Tapi tidak masalah, jika semua wanita yang dia temui sama seperti Rebecca, maka hal itu akan menjadi sedikit membosankan.
Eddie menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan pemikiran acak tersebut. Saat ini bukanlah saat yang tepat!
Mengambil RPG, Eddie langsung melemparkan hal itu ke arah Chris. Setelah itu Eddie mengambil granat api dan siap untuk membereskan sisa-sisa monster itu.
"Chris! Ledakkan dia, aku akan memberinya bom api terlebih dahulu!"
Chris yang semula tertegun langsung mengangguk. Meraih peluncur roket itu, Chris membidik lawan dan berkata, "Pergilah ke neraka!"
*Woosh!*
Peluru roket terbang dengan cepat melintasi udara. Dengan tepat peluru itu mengenai jantung lawan! Seketika monster itu langsung diledakkan menjadi berkeping-keping.
Di tempat rahasia, Wesker yang berencana untuk mengambil tubuh Tyrant-02 itu langsung pupus harapannya. Semuanya menghilang karena Chris!
"Kita tidak punya waktu untuk merayakan hal ini. Mari pergi dari sini dengan cepat!" Eddie menggenggam tangan Rebecca dan Svetlana.
Sekarang mereka siap mengambil kendaraan off-road dan pergi dari tempat terkutuk ini.