webnovel

Bab 67

"What the fuck is going on?" Eddie yang pertama masuk terlihat sangat terkejut.

"Hati-hati, kita tak tahu monster macam apa ini. Tanaman itu mampu menyerap darah!"

"Rebecca, datang dan bantu kami!" Sang penembak jitu berkata.

*Bang!*

*Bang!*

*Bang!*

Peluru yang ditembakkan tak mempengaruhi tanaman tersebut. Kulit tanaman itu sangat tebal sampai-sampai mampu menahan dampak peluru tersebut!

"Apa yang kamu tunggu? Segera lemparkan granat api ke arahnya, tanaman tak akan mampu bertahan dalam api!" Eddie berteriak kepada anggota Team yang melawan tanaman tersebut.

Eddie terdiam, mengapa yang disebut 'elite' ini tak memikirkan solusi ini dari awal?

Karena melihat mereka yang masih sibuk menembak, mau tak mau Eddie lah yang melemparkan bom api ke arah tanaman zombie.

*Boom!*

Bom api meledak menyebabkan kobaran api yang melahap-lahap. Tanaman monster tersebut langsung terbakar!

Tanaman yang sebelumnya tertancap kuat langsung terlihat meronta-ronta, tak mampu menahan kobaran api yang melahap tubuhnya!

Anggota lain yang melihat trik ini berhasil juga segera melemperkan bom api ke arah monster itu. Meledakkan tubuh tanaman itu menjadi ketiadaan!

Di sisi lain, sang penembak jitu masih sibuk menembaki pria kapak secara berturut-turut.

Setiap tembakan tersebut membuat tubuh pria kapak itu mundur. Hal ini sangat wajar karena daya tembak peluru sniper lebih besar dari senjata ringan yang lain.

Wesker yang telah dikejar oleh pria kapak dari awal langsung meninju kepala monster itu dengan ekpsresi marah.

Kain yang sebelumnya menutupi wajahnya telah robek dan terlepas. Anggota S.T.A.R.S. yang melihat ini langsung terkejut; 'Bukankah pria itu yang sebelumnya membimbing kita ke gedung terbengkalai ini?'

Alyssa yang melihat pria itu langsung berseru; "D-dia adalah orangnya! Dia pemilik rumah sakit yang menciptakan situasi ini. Istrinyalah yang berubah menjadi monster serta membunuh rekanku, kurt!"

Alyssa merasa sangat emosional. Dia telah mengingat semuanya, penampilan iblis di depannya telah memulihkan semua ingatan yang telah ia lupakan.

"Hahaha... Kalian semua akan menjadi makanan istriku... Aku tak akan membiarkan kalian pergi hidup-hidup!" Al Lester berkata dengan senyum mengerikan.

"Dasar bajingan, jadi kamulah dalang dari semua hal sial ini. Kenapa tak makan peluru ini dan pergilah ke neraka!" Barry Burton yang terkesan lembut langsung berteriak sambil mengumpat. Tentu saja hal ini tak mengejutkan yang lain, setelah situasi krisis yang mereka alami sejak awal, mengetahui siapa pelaku sebenarnya pasti akan membuat mereka sangat marah! Bahkan Barry pun sama!

Eddie tertegun untuk beberapa saat. Tak heran, awalnya Eddie meragukan apakah Moira benar-benar anak Barry atau bukan.

Mengingat Barry yang selalu bertindak lembut serta suka tersenyum hal ini membuat Eddie sedikit skeptis tentang apakah Moira anak haram istri Barry atau tidak.

Tapi, akkhirnya semua ini terjawab. Sekali Barry mengumpat, dia melakukannya dengan sangat ahli! Bapak dan Anak memang tak terlalu berbeda kekeke.

*Bang!*

*Bang!*

*Bang!*

Menggunakan peluru khusus, Barry menembak sisa tanaman yang masih hidup. Membakar mereka secara seketika.

Melihat hal ini Al Lester berteriak marah; "Berani-beraninya kamu menyakiti striku!" Albert Lester mengambil kapaknya.

*Bang!*

Eddie tiba-tiba meluncurkan tembakan ke arah kaki pria itu.

Seketika dia terjatuh, Eddie tak terus diam, dia langsung menembak bagian samping perut pria itu berkali-kali. Bagian itu tak lain adalah titik lemah pria kapak tersebut.

Beberapa saat kemudian. Karena tanaman yang menopak gedung in telah dihancurkan, gedung telah kehilangan penopangnya dan langsung bergetar hebat.

"Sayangku, aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi." Al Lester yang terbaring tak berdaya di lantai berkata sambil menatap tanaman hangus di sisinya.

Wesker, Enrico dan anggota lain yang mendengar ucapak Al Lester merasa bingung.

Tapi goncangan hebat dari gedung ini langsung membangunkan mereka dari rasa linglung.

"Kita harus segera keluar dari sini!" Wesker berteriak.

Dinding gedung sudah mulai retak.

Eddie langsung menarik Jill, Rebecca dan Alyssa keluar.

"Lari, tempat ini akan runtuh!"

Semua orang tak lagi berani menetap di dalam gedung. Jika mereka terus berada di dalam, maka atap gedung akan menimpa mereka. Tentunya hal ini akan membuat mereka mati!

Kenneth lah yang terakhir keluar dari dalam gedung. Beberapa detik setelah dia keluar, gedung langsung runtuh!

Adapun Al Lester, dia tetap berada di dalam gedung dan terkubur di dalamnya.

Fajar telah tiba. Tanpa disadari sinar pagi telah menyinari sebagian hutan Arklay.

Sudah hampir tujuh jam semenjak mereka berjuang di area berbahaya ini, dan mereka tak sadar sudah berapa lama waktu yang telah mereka curahkan.

"Hah... Sangat merepotkan. Sayang sekali kita tak mampu membawa pria itu sebagai bukti." Enrico menghela nafas panjang. Jika Teamnya kembali tanpa membawa bukti apa pun, maka hal ini akan menjadi masalah.

Tapi, tiba-tiba suara Eddie terdengar; "Apakah ini termasuk sebagai bukti? Buku ini adalah buku catatan dari pria kapak tersebut."

"Dikatakan semua kejadian ini terjadi setelah dia menerima sebuah obat dari perusahaan misterius yang menghubunginya." Eddie menyerahkan buku catatan itu kepada Enrico.

Enrico yang membaca buku itu langsung mengerutkan kening. Kasus ini sangat dalam sampai-sampai terkait dengan urusan manca negara!

Dia segera menyerahkan buku catatan itu kepada Wesker, biarkan pria itu yang mengambil keputusan.

Di sisi lain Wesker yang membaca catatan itu langsung menaikkan alisnya.

Apakah perusahaan misterius pemberi obat itu adalah Umbrella? Nampaknya dia bisa menggunakan informasi ini untuk transaksi masa depannya dengan perusahaan musuh.

Dibandingkan apa yang akan terjadi di masa depan, kejadian di gedung rumah sakit hutan Arklay ini tak lain adalah permainan kecil.

Siapa tahu, mungkin ada pusat lain yang menampung lebih banyak monster serta Zombie yang lebih kuat dari apa yang mereka hadapi barusan.

Apakah semua ini berhubungan dengan sosok Marcus yang sering terlihat muncul di pegunungan Arklay?

Ketika membahas tentang Marcus, tentunya Wesker sangat waspada.

Dia adalah salah satu yang ikut dalam pembunuhan pria itu. Jika benar pria itu dibangkitkan, bukankah dia akan membalaskan dendamnya?

Wesker harus menyiapkan sesuatu untuk melindungi nyawanya yang berharga...

Next chapter