webnovel

Bab 60

baca bab 120 di;

patréon.com/mizuki77

-----

Jalan semakin terjal saat mereka masuk lebih dalam ke dalam hutan.

Di depan, muncul sebuah jembatan, dibelakang jembatan itu terlihat sebuah bangunan besar!

"Itu tempatnya, aku sering mendengar teriakan dari sana." Setelah itu, pria pemandu tadi langsung berlari menyeberangi jembatan dan masuk ke dalam gedung besar itu.

"Tunggu!" Enrico tak bisa menghentikan pria itu, jadi dia hanya bisa mengikuti dari belakang.

Beberapa Zombie tanaman muncul secara tiba-tiba, nampaknya tanaman itu bergerak sendiri, mencoba mencari makanan. Beberapa hewan-hewan kecil seperti lalat dan nyamuk langsung dimakan oleh tanaman tersebut.

"Kamu bisa pergi terlebih dahulu, aku akan menunggu di sini sambil berjaga." Eddie mengambil senapan mesin, setelah itu menembak Zombie tanaman yang terus bermunculan.

"Aku juga akan membantu!" Jill berdiri di sisi kekasihnya, mengambil pistol, setelah itu langsung menembak!

"Kalau begitu, terima kasih. Edward, Foster, kamu pasang pelindung api di sana untuk melindungi Eddie dan lainnya."

Enrico mengangguk dan mulai memerintahkan dua anggota lain.

*Baam!*

*Baam!*

*Baam!*

Suara senapan mesin terus terdengar, setiap peluru berhasil mengenai Zombie tanaman dengan akurat.

"Jill, apakah kamu tidak takut?" Eddie tiba-tiba menoleh kesamping, bertanya kepada kekasihnya.

"Tidak, aku telah dilatih untuk hal semacam ini." Jill tertawa, kegugupan serta rasa takut yang dia alami telah cukup mereda.

"Bagus kalau begitu, toh kamu juga polisi super, hahaha."

"Oke, bawa Rebecca dan Alyssa kedalam, aku akan melindungimu dari belakang." Eddie berkata sambil menunjuk ke belakang punggungnya.

"Roger that!" Tanpa omong kosong lain, Jill langsung membawa dua wanita cantik melewati jembatan gantung.

Anggota yang telah menyebrangi jembatan membantu Eddie dengan senapan sniper mereka.

"Eddie, Svetlana, kalian berdua cepatlah kemari!" Enrico berteriak keras.

"Kamu duluan." Svetlana berkata tanpa menoleh, terus menyerang Zombie dengan senjata miliknya.

"Sorry, but following a lady's lead just isn't my style."

"Kamu duluan."

Tanpa malu, Eddie menjiplak perkataan Leon kekeke.

"Huh, terserah kamu." Svetlana mendengus, setelah itu pergi lebih dulu.

*Slash!*

Tiba-tiba terdengar suara angin kencang. Sebuah kapak terbang cepat dari arah Rumah Sakit! Kapak itu terus berputar sampai memotong tali jembatan. Tak lama kemudian jembatan itu mulai runtuh!

Di tengah jalan, Svetlana buru-buru meraih tali agar tidak jatuh kedalam jurang.

Eddie pun sama, dengan reaksi supernya, dia juga meraih tali lain dan mulai mengayunkan tubuhnya ke arah yang aman.

"Eddie!" Jill berseru, merasa sangat khawatir.

"Aku baik-baik saja!" Eddie langsung menjawab dari bawah jembatan, tetap berpegangan kepada tali.

*Kwak!*

*Kwak!*

*Kwak!*

Teriakan burung gagak terdengar keras. Burung gagak bermata merah mulai menyerang, ada juga suara dengungan dari lebah yang telah terinfeksi T-Virus!

"Terlalu berbahaya di sini, mari pergi kedalam terlebih dahulu." Wesker memerintahkan anggota Team dengan tegas.

"Tidak, aku tak akan meninggalkan anggotaku!" Enrico menolak perintah Wesker, Eddie dan Svetlana masih tertinggal di jembatan.

"Kalian bisa pergi dulu, kita akan menyusul kalian dengan cepat. Jangan khawatir!"

Sekali lagi, suara Eddie datang dari bawah tebing.

Jill ingin mengatakan sesuatu, tapi mengurungkan niatnya. Dia mengangguk dan segera menarik Rebecca dan Alyssa kedalam gedung.

Sementara itu Alyssa terlihat mulai mengingat sesuatu saat melihat gedung rumah sakit ini.

***

Tali yang sebelumnya dipegang oleh Eddie dan Svetlana langsung terputus setelah anggota S.T.A.R.S. masuk ke dalam gedung.

Dan benar saja, Eddie dan Svetlana langsung terjun bebas dari atas tebing.

Eddie bereaksi cepat, mengeluarkan pisau baja, dia langsung menusukkan pisau itu ke dinding tebing untuk memperlambat penurunannya.

Svetlana yang tidak siap, terus terjatih. Tebing ini sangatlah curam dan tinggi, jika benar-benar jatuh. Maka tubuh Svetlana akan hancur!

Di saat yang kritis seperti ini, Eddie langsung bergegas menyelamatkan Svetlana, untungnya jarak antara dirinya dan wanita itu tak terlalu jaih.

Tangan kuatnya langsung meraih pinggang wanita itu, karena pisau yang dia gunakan tersangkut di atas karena dia harus menyelamatkan Svetlana. Eddia hanya bisa menggunakan tangannya untuk mengurangi kecepatan jatuh.

Tangannya mulai tergores, darah mulai tercetak di dinding tebing. Eddie menggertakkan giginya dengan keras!

Saat melihat sebuah batang pohon tebal tumbuh di sisi tebing, Eddie langsung melompat.

*Baam!*

Dampak loncatan Eddie membuat pohon itu bergetar hebat. Tapi masih kokoh untuk menampung berat kedua tubuh mereka.

Tepat di bawah mereka, terdapat sebuah sungai. Nampaknya ada hewan di sungai itu, yang pasti ada lintah dan juga buaya. Kemungkinan hewan-hewan itu terinfeksi T-Virus sangatlah tinggi!

Svetlana turun dari pelukan Eddie; "Terima kasih..."

"Sama-sama, ngomong-ngomong jangan lupakan sumpah mu, ok?"

"Dimasa depan kita akan menikah!" Eddie berkata menggoda.

"Teruslah bermimpi-" Svetlana memutar matanya, tapi dia terlihat tak marah sedikitpun...

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77

Next chapter