Hutan Arklay sangatlah rimbun, banyak sekali suara hewan yang terdengar di malam hari.
Semua suara itu membuat suasana menjadi lebih mencengkam.
Apakah kedatangan Team Bravo dan Juga Alpha ke hutan merupakan sebuah pilihan yang baik? Tentu saja anda mengetahui jawabannya.
Sementara itu, di dalam helikopter.
Svetlana tiba-tiba merasa tangannya dicengkram oleh orang lain. Dia melihat ke arah orang mencengkrammnya, ternyata orang itu adalah Eddie.
Pria itu menarik nafas dalam sambil memegang sebuah senapan mesin ringan di tangannya.
Dalam hati, Svetlana merasa lucu, pria yang selalu bertindak terkendali ini ternyata juga bisa merasakan rasa gugup. Bahkan dia juga merasakan sedikit getaran dari tubuh pria itu.
"Mau?"
Tiba-tiba Eddie ditawari sebuah permen karet.
"Terima kasih." Katanya kepada Svetlana.
"Sama-sama. Tenanglah, normal untuk bertindak grogi sepertimu." Svetlana menggelengkan kepalanya, mecoba menghibur Eddie.
Eddie yang tahu betapa menakutkan serta berbahayanya senjata biokimia tentunya merasa grogi.
Benar dia telah memainkan game Resident Evil berkali-kali, terutama yang ke-4 dan ke-5. Tapi game dan dunia nyata sangatlah berbeda!
Keadaan saat dia menyelamatkan Ada Wong dari serangan Anjing Zombie sangatlah berbeda, setelah membunuh Anjing Zombie itu, mereka berdua langsung kabur ke dalam Vila.
Tapi kali ini Eddie tak diijinkan untuk kembali sebelum misi berhasil!
Ketika memikirkan gedung terbengkalai serta ruangan-ruangan suram rahasia di dalamnya, semua hal ini membuat bulu kuduk Eddie merinding.
"Kami akan segera mendarat, semua orang berpegangan." Kevin Dooley berkata dari arah kokpit Pilot.
Perjalanan dari kota Raccoon ke Hutan Arklay hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, tentu saja dengan helikopter. Jika berjalan kaki, maka akan memakan waktu selama lebih dari lima sampai enam jam!
Setelah turun dari helikopter, Eddie langsung memakai perangkat Night Vision. Di saat yang sama memeriksa senjata apinya.
Matanya mulai melihat ke arah sekeliling, mencoba memastikan bahwa tidak ada monster biokimia di area pendaratan mereka.
"Hei, Eddie, jangan gugup, santai saja!" Joseph mencoba menghibur Eddie sambil tertawa, dia terlihat ingin segera menjelajah tempat ini.
"Tunggu, aku menemukan sesuatu!" Joseph tiba-tiba menemukan hal aneh.
"Apa ini?" Dia mengambil sebuah tongkat tebal dengan jejak genggaman tangan, genggaman itu sangat kuat sampai-sampai menipiskan bagian yang dipegang tersebut.
Semua orang melihat, mereka mengerutkan kening. Nampaknya misi mereka kali ini tak akan terlalu mudah.
Sedangkan Wesker mulai menyipitkan matanya. Kebocoran T-Virus pasti akan menyebar ke kota jika tak segera dihentikan, tapi mencoba menghentikan penyebaran itu sangatlah mustahil. Kecuali Area Arklay di bom nuklir tentunya.
Keputusan Wesker untuk meninggalkan Umbrella semakin kuat. Tak perlu untuk tinggal di perusahaan ini lagi, penelitian yang telah dilakukan oleh Umbrella sangatlah tertutup tan juga aneh.
Di sisi lain, terlihat seekor Anjing Zombie yang bersembunyi di balik rerumputan.
Melihat orang-orang yang lengah itu, Anjing Zombie secara naluri mulai melancarkan serangannya.
Dia berlari cepat menggunakan keempat kakinya, bergegas menuju Joseph yang masih memegang tongkat dengan ekspresi linglung.
"Ahh!" Joseph berteriak terkejut. Anjing Zombie itu telah sangat dekat, bahkan bau busuk dari mulutnya bisa tercium sangat jelas. Joseph tak bisa menghindar!
*Bang!*
Di saat yang paling kritis, Eddie langsung menembakkan senapannya ke arah kepala Anjing Zombie dengan akurat!
"Sialan, Anjing ini terlihat sangat mengerikan, apa sih sebenarnya hal ini?"
Joseph merinding melihat sosok Anjing tersebut.
"Eddie, terima kasih banyak!" Dia berterima kasih kepada Eddie dengan sungguh-sungguh.
"Tempat ini tak aman, semuanya berhati-hati!" Eddie mengangkat senapannya, setelah itu mengarahkan mocong senapan itu ke arah semak-semak.
Kacamata Night Visionnya menunjukkan titik merah panas.
Di sisi lain Jill juga mulai menyadari hal ini. Mengenakan kacamata, Jill mengambil pistol dan mulai mengarahkan moncong ke arah target. "Arah timur, terdapat enam musuh. Bukan manusia, aku tidak tahu apa itu. Hati-hati, semuanya."
Keputusan cepat langsung diambil oleh Wesker; "Team Alpha jaga bagian kiri, Bravo bagian kanan. Kami akan membersihkan semua musuh, setelah aman kita bisa melanjutkan penyelidikan kita."
Wesker langsung memerintahkan kedua Team.
Adapun Svetlana, dia memandang Eddie dengan rasa terkejut. Barusan di dalam pesawat pria ini terlihat sangat gugup, tapi sekarang bertindak sangat tenang.
'Apakah pria itu telah melupakan rasa takutnya ketika memasuki keadaan darurat?' Svetlana berkata dalam hati sambil memuji kineja Eddie.
Anjing-anjing Zombie menyerbu dengan cepat. Semua anggota S.T.A.R.S. telah siap akan serangan ini.
*Bang!*
*Bang!*
*Bang!*
Walaupun Anjing Zombie sangat gesit, tapi jangan pernah remehkan para penembak jitu di team Bravo dan Alpha. Anjing-anjing itu mulai berjatuhan bahkan sebelum mereka mampu mendekat!
Eddie menghadapi beberapa serigala liar yang telah membusuk. Di saat genting seperti ini, efek T-Serum mulai menonjol. Konsentrasinya telah memasuki level ekstrim, pergerakan senjata biokimia itu menjadi sangat lambat di matanya.
Seolah-olah memasuki mode gerak lambat! Dengan cepat Eddie langsung menembakkan peluru panas ke setiap kepala serigala tersebut.
*Bang!*
*Bang!*
*Bang!*
Suara tembakan terdengar berkali-kali. Serigala liar yang sebelumnya ingin menyerah telah dibersihkan oleh Eddie sendiri. Tubuh tak bernyawa mereka tergeletak di atas rerumputan.
Bahkan dengan penguatan T-Virus, mereka tak mampu menahan tembakan tepat ke kepala mereka!
"Good job, Eddie!" Seru Enrico, dia memuji kinejar Eddie dalam mengatasi monster-monster ini.
"Apa-apaan sih makhluk itu? Anjing liar yang telah membusuk?" Salah satu penembak jitu Team Bravo berkata keheranan.
Setelah itu menembak salah satu serigala dengan senapan sniper yang dia bawa.
Ketakutan yang dia rasakan saat ini tak juga mau menghilang.
"Sebaiknya berhati-hati, mungkin akan ada serangan lain. Hanya tuhan yang tahu dari mana makhluk-makhluk ini berasal. Bahkan pejuang terlatih akan terbunuh jika mereka lengah." Kenneth berkata sambil melihat ke arah sekelilingnya.
Team S.T.A.R.S. mulai membagi pekerjaan mereka, ada yang mengamati dan juga ada yang menembak.
Sedangkan Eddie dan Rebecca mulai memeriksa salah satu Anjing Zombie yang telah mati. Mencoba mencari bukti penting.
"Ini adalah Anjing Doberman, mereka sangat agresif dan juga sangat susah untuk dikendalikan."
"Dilihat dari kondisinya, seharusnya anjing ini telah lama mati, tapi kenapa masih bisa bergerak? Sungguh hal yang sangat aneh." Eddie berkata tenang, mecoba menganalisis hal tersebut.
Di sisi lain, Rebecca merasa sedikit takut, tapi dia berusaha keras untuk menyingkirkan rasa takut ini. Dia tak ingin menjadi sebuah penghambat Team!
"Apakah kamu menemukan hal yang berguna?" Tiba-tiba Enrico, kapten Team bertanya.
Eddie menggelengkan kepalanya.
"Tidak, tapi ada jejak obat-obatan yang telah digunakan pada anjing ini. Sepertinya mereka adalah objek percobaan."
"Seharusnya ada gedung di sekitar sini, mari segera di selidiki, seharusnya ada petunjuk lain di sana."
"Adapun anjing dan serigala ini, kita bisa meninggalkannya untuk sekarang. Nanti bisa dibawa kembali untuk diteliti."
Eddie berkata dengan ekspresi serius.
"Kalau begitu kita akan menyelidiki secara terpisah. Kita akan berkumpul setelah mendapat sesuatu."
Wesker segera memerintahkan Team.
Dia tak tahu apa yang akan menantinya di depan, Umbrella sendiri tak memberikannya instruksi.
Satu-satunya yang bisa dia lakukan sekarang yaitu mengumpulkan data...
-----
dukung saya di;
patréon.com/mizuki77
ko-fi.com/mizuki77