webnovel

Bab 3

*Klik!*

Setelah masuk kedalam kamar Alex, Eddie segera mengunci pintu kamar dengan perlahan.

Jantungnya mulai berdetak kencang, perasaan penuh antisipasi mengalir deras di setiap nadinya.

Di dekat kasur, Alex Wesker yang masih mengenakan sepatu hak tingginya mulai melepas kancing pakaiannya secara perlahan.

Perlahan tangannya pindah ke setiap kancing kecil tersebut, sosoknya yang menawan terlihat semakin terang! Seakan-akan tingkat feminimitasnya bertambah beberapa kali lipat hanya dengan tindakan kecil tersebut.

Eddie tersenyum, dia berjalan mendekat ke arah Alex.

Dengan penuh kasih sayang, tangannya yang kuat memeluk pinggang ramping Alex dari belakang. Nafasnya menjadi sedikit berat, Alex pun bersikap sama.

"Kamu terlihat sangat cantik..."

Bisik Eddie tepat di samping telinga Alex.

Nafas hangat yang datang dari Eddie membuat Alex sedikit bergidik. Walaupun wajahnya tetap terlihat tenang, tapi rona merah yang ada di kedua pipinya tak bisa disembunyikan.

Dia memejamkan matanya, punggungnya secara lembut bersandar ke dada Eddie. Alex sangat menikmati pelukan hangat kekasih kecilnya.

"D-diamlah..."

Katanya dengan nada tergagap. Mencoba menolak pujian kekasihnya.

Senyum Eddie semakin melebar, tangan kanannya meraih dagu Alex dengan lembut, dia mengarahkannya ke samping, membuat kedua wajah mereka saling bertemu.

Eddie mengamati setiap detail wajah Alex, dari mata, hidung, bibir serta bentuk wajah. Eddie hanya bisa memuji ciptaan tuhan yang satu ini~

Tanpa peringatan, Eddie segera mencium bibir Alex!

Bibir berair, hangat dan lembut itu benar-benar terasa luar biasa, bagi Eddie, perasaan ini sangatlah hebat!

"Mmphhh!"

Alex sedikit terkejut, tapi segera dia mulai menikmatinya.

Awalnya ciuman itu pelan dan lembut, tapi hal itu segera berubah menjadi ciuman kasar dan liar yang mana membuat Alex semakin merona.

"Ungg!"

Lidah Eddie tak pernah diam, kedua lidah mereka saling bertarung, bertukar kenikmatan di setiap aksinya.

Napas mereka semakin berat, yang awalnya Eddie mencium kekasihnya dari belakang punggung Alex, Sekarang mereka saling berhadapan, mata mereka tertutup saat mereka berdua mencoba menikmati momen indah ini.

Eddie mendorong tubuh sexy Alex ke arah tembok, kaki kanan Alex sedikit terangkat dan mengunci pinggang bawah Eddie dengan kencang.

Alex mulai mengencangkan pelukannya semakin erat, menekan kedua kapasnya yang empuk tepat ke arah otot dada Eddie yang sekeras besi!

Ciuman mereka semakin intens, setelah lima menit penuh kenikmatan. Mereka berdua melepaskan ciuman itu. Sebuah jembatan tipis dari kedua air liur mereka terbentuk.

Rona merah yang ada di kedua pipi Alex semakin terang. Masih dengan nafas yang tersenggal-senggal, Alex berkata. "Seperti biasa, c-ciuman anda s-sangat luar biasa~"

Dia memuji kemampuan ciuman kekasihnya, hal ini sangat hebat dan juga adiktif. Selain proyek favoritnya, hal ini adalah hal kedua yang tak pernah membuatnya bosan!

"Terima kasih, kau juga sangat baik dalam berciuman..."

Eddie berkata, salah satu tangannya tertahan di tembok, membuat kontak fisik antara dirinya dan wanita cantik berambut pirang ini semakin rapat!

Dia mengelus pipi Alex, matanya tak pernah bosan melihat wajah halus serta cantik milik Alex.

Posisi berpindah, Eddie merangkul Alex, setelah itu membaringkannya tepat di atas kasur yang empuk.

Alex masih mengenakan pakaiannya, tapi kancing yang sebelumnya menutupi kedua dadanya telah terbuka lebar, menunjukkan pemandangan indah dua gunung yang megah, yang mana membuat api di dalam diri Eddie semakin berkobar!

Eddie yang berdiri menggunakan kedua lututnya segera merangkak ke arah Alex.

perlahan, bibirnya menjelajahi leher kecil milik Alex.

"Uhmmm~"

Suara erangan yang tertahan keluar dari mulut Alex.

Lehernya terasa hangat dan juga aneh, tapi rasa aneh ini benar-benar membuatnya ketagihan...

"Aku akan membuat anda senang~"

Eddie tiba-tiba berkata, sebelum Alex sempat menjawab. Eddie mencium bibir Alex sekali lagi, tangan kanannya mulai meraih satu gundukan empuk.

Eddie terus memijat gundukan itu dengan lembut, rasa empuk dan juga elastis tak pernah meninggalkan telapak tangannya.

"Ah~ Ummmhh~"

Erangan Alex terdengar semakin kencang. Hal ini membuat naga kecil Eddie semakin tegang dan juga keras.

Dua jari Eddie mulai bermain dengan puting Alex, mencubit serta menariknya beberapa kali.

"Lihat betapa terangsangnya anda, puting anda berubah menjadi sangat keras~"

Eddie menggoda Alex sambil tersenyum cabul.

"D-diam!"

"Ummmh~"

Saat Alex mencoba menyangkal perkataan Eddie, Eddie tiba-tiba mencubit puting kirinya dengan keras. Yang mana membuatnya mengerang keras tanpa bisa mengendalikan suaranya~

Karena ingin membuat kekasihnya semakin terangsang, Eddie yang sebelumnya bermain menggunakan jari-jarinya segera ingin menggantinya dengan hal yang lebih mengasyikkan, dia ingin merasakan langsung rasa kelinci kecil yang ada di dada Alex dengan lidahnya!

Kepala Eddie mulai turun ke arah dada Alex secara perlahan.

Puting Alex berwarna merah muda, seperti daging stroberi segar yang baru saja dipetik dari pohonnya! Eddie sudah tak sabar untuk merasakannya!

Mulutnya terbuka, dan kelinci kecil itu segera memasuki mulut Eddie.

Mulut dan lidah Eddie mulai bermain dengan hal kecil tersebut, lidahnya terus menggesernya ke atas dan kebawah. Sedangkan giginya beberapa kali menggigit pelan tanpa melukai hal rapuh tersebut.

Eddie terus menghisap puting Alex tanpa henti!

"A-ah~ ah~ umhhhh~"

Kedua tangan Alex memegangi kepala Eddie, tubuhnya sedikit melengkung karena rangsangan hebat yang dia rasakan saat ini. Kakinya juga tak tak bisa berhenti bergerak, ekspresi kenikmatan terlihat jelas di wajahnya.

Eddie terus bermain dengan kedua puting Alex, satu dengan mulutnya dan sata lagi dengan tangan kirinya.

Tingkat rangsangan yang di rasakan oleh Alex semakin meningkat setiap detik.

"E-Eddie... Aku a-akan muncrat!"

Beberapa detik setelah perkataan lucu Alex. Kedua kaki Alex mengerat, tangannya mulai menjambak rambut Eddie.

Seluruh otot halusnya mulai mengencang, dan akhirnya sebuah cairan cinta keluar dari kedua lembah milik Alex!

Celana putih panjang yang ia kenakan dibasahi oleh cairan cinta tersebut.

"Ah~ ah~ ah~"

Alex bernafas sangat berat. Jelas dia sangat menikmati hal ini, dalam hati dia memohon lebih~

Next chapter