Jam weker berwarna kuning motif polkadot itu berbunyi pada saat jam menunjukan tepat pukul enam. Namun, dua cewek yang menempati kamar yang di dominasi warna kuning ini masih
asik dengan selimut yang membungkus keduanya.
Bungkus makanan ringan yang berserakan di atas kasur, satu laptop, ipad, dan dua ponsel yang masing-masing terhubung pada powerbank semakin terlihat berantakan. Kamar yang semula rapi layaknya kamar seorang putri kerajaan,
sekarang malah terlihat seperti tempat pembuangan sampah.
Dua puluh lima menit berlalu, akhirnya suara panggilan dari ponsel Kayla berhasil mengusik tidur Karina. Ya, dua gadis ini yang sedang asik tidur.
"Duh, berisik banget. Kayla angkat telepon!" racau Karina lengkap dengan suara khas orang tidur.
Kayla yang merasa kepalanya di jambak kecil mulai terganggu. "Diem," desisnya.
Bukannya Kayla tidak menyadari panggilan tersebut, hanya saja rasa kantuknya lebih besar daripada ketertarikannya untuk mengangkat
telepon.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com