Yera menghela napas berat. Ia beralih menonton video di youtube. Tak lama kemudian, ada suara Fathan dari luar. Yera tetap diposisinya, malas beranjak. Pintu kamar terbuka, Fathan menghampiri Yera. Ia mendekat, namun Yera menghindar. "Jangan deket-deket." ujar Yera.
Fathan yang mengerti, menjauhkan badannya. Ia mengganti pakaiannya terlebih dahulu lalu kembali ke Yera. "Ra, jangan salah paham soal tadi." ujar Fathan. "Gue jel--"
"Jelasin apa lagi sih? Yang gue lihat tadi udah ngejelasin semuanya. Brengsek juga lo di belakang gue." ujar Yera. Lagi, mata Yera berkaca-kaca. Ia tidak bisa menahan emosinya.
Rahang Fathan mengeras. "Ra itu gak seperti yang lo pikirin! Gue kayak gitu karena gue kasihan sama dia."
"Harus pake acara peluk-pelukan?! Inget posisi lo sekarang Than! Lo itu suami gue. Lo ngelarang gue deket cowok, sedangkan lo sendiri masih deket sama mantan lo bahkan sampe pelukan."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com