Hari Yang Sial

Pak Gugun mendengus. "Kenapa gak bilang malah maju mundur doang," kata pak Gugun kemudian melangkah mendekat pada pak Rihardi. "Pak..." panggil pak Gugun membuat pak Rihardi yang masih memarahi dua pemuda didepannya jadi

menoleh.

"Ini yang perempuan belum dikasih tugas katanya," kata pak Gugun menunjuk Mawar yang otomatis menunduk tak berani menatap kedepan.

Apalagi saat ujung mata gadis itu menangkap Raja dan Abyan reflek menoleh kebelakang arahnya.

Pak Rihardi mengernyit. "Loh... bukannya tadi kamu udah saya suruh... saya suruh apa yah?" Kata pak Rihardi malah bertanya pada diri sendiri.

Abyan yang mendengar diam-diam mengumpat tanpa suara. Juga Raja yang jadi menggelengkan-gelengkan kepalanya kecil berusaha tak peduli.

"Yaudah sini dulu." Perintah pak Rihardi membuat Mawar yang sejak tadi berdiri diam ditempat jadi membelak.

Gadis itu meringis. Mau tak mau jadi melangkah maju ke depan menghampiri kedua pemuda yang masih berdiri berjejer di sana.