Ketika Aku menarik kembali, dia melihat ke arah Aku, kasih sayang melembutkan matanya. "Aku mungkin penuh omong kosong, tapi aku mencintaimu, Nak. Aku hanya menginginkan yang terbaik untuk Kamu, dan Byrne Enterprises bukan itu."
Mengangguk, aku memaksakan senyum di wajahku. "Aku juga mencintaimu. Menjadi lebih baik, oke?"
Dia mengangguk, lalu menunjuk ke pintu depan dengan anggukan. "Pergi."
Membiarkan diriku keluar, aku menutup pintu depan di belakangku dan berjalan menyusuri jalan setapak menuju gerbang reyot. Aku menoleh ke belakang, berharap semuanya berjalan berbeda. Aku tidak mengerti kenapa Ayah bereaksi seperti itu.
Saat aku berjalan menyusuri jalan menuju halte bus, aku mengeluarkan ponselku dari saku dan menekan nomor Ibu, berharap dia akan bereaksi berbeda.
Setelah beberapa dering, dia menjawab, "Hei, sayang."
"Hai, Ibu." Kekecewaan membuat bibirku tidak melengkung menjadi senyuman. "Aku mendapat pekerjaan tetap."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com