Diman mulai menggigil karena anak buah Bram tidak juga bisa dikendalikan dan tidak sadar, dia masih tetap menutup matanya rapat-rapat dan tidak peduli sama sekali pak Oyong memukul dia.
"Kalian tidak akan bisa pergi ke mana-mana aku akan pastikan kalian hancur dan aku pastikan kalian akan selamat dan sampai di rumahku," seringai terlihat di sudut bibir Narsih yang membuat dia makin senang bisa membuat Bram dan Diman akan mendapatkan hukumannya.
"Narsih, awas kamu," gumam Bram yang geram karena Narsih menghalangi jalan dia untuk ke rumahnya.
"Bram kalau seperti ini kita bisa masuk jurang, mobilnya tidak beraturan Bram, aku tidak mau mati di sini Bram, aku takut Bram," ucap Diman yang gemetar melihat anak buah Bram masih tidak bergerak sama sekali.
"Diam saja, jangan buat keributan, aku yakin mbah Agung akan membantu kita," ucap Bram kepada Diman.
Bram masih berharap mbah Agung membantu mereka untuk membuat Narsih pergi dari hadapan dia dan Sanusi kembali lagi ke semula.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com