webnovel

Kisah Kasih

Untuk sesaat, kami saling diam. Pria itu tak langsung bicara akan maksud dan tujuannya datang ke sini, sedangkan aku juga tengah sibuk berpikir ingin bicara soal apa. Entahlah, rasanya terlalu sungkan.

"Emm, ada perlu apa ya, Pak Amar?" Akhirnya pertanyaan itulah yang terlontar.

"Eng, kedatangan saya ke sini hanya sekedar ingin mampir, Bu Andine," jawabnya. "Kebetulan, saya membeli ini, semoga ibu lekas sembuh," ujarnya sambil mengulurkan sebuah bingkisan plastik berukuran sedang yang entah apa isinya.

AKu mengerutkan kening, mata tengah fokus mengamati bingkisan berwarna putih tersebut, "T-tapi saya nggak sakit, Pak," ucapku.

Raut wajah pria itu tampak terkejut, kedua matanya membulat kaget.

"Loh … tapi tadi, Ibu chat di grup …." ujar pria itu, yang malah membuatku semakin bingung. Memangnya apa yang aku katakan di grup?

Aku membeku sesaat di tempat, mencoba mengingat-ingat ketikan pesan seperti apa yang aku kirimkan pada grup chat WhatsApp para karyawan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter