"Kok geleng-geleng?" tanya Andine dengan dahi berkerut bingung.
"Gak habis nangis, cuma abis meneteskan air mata aja kok, An," jawab Amira dengan senyum tipisnya.
Mendengar pernyataan sang sahabat Andine malah tertawa, "Sama aja kali," ucapnya, "Soal mantan kurang ajar kamu itu nggak usah dipikirin. Toh kalian udah putus 'kan? Kamu masih bisa cari laki-laki lain yang lebih baik dari dia." Andine memberikan nasihat pada sahabatnya.
Amira tersenyum, "Tenang aja, An. Aku udah nggak mikirin soal dia lagi. Tapi gimana lagi ya, kadang-kadang masih suka keinget, gimanapun juga Cakra itu baik banget sama aku. Ya, tapi orangnya emang toxic abis sih, suka ngatur segala macem. Aku beruntung sih sebenarnya, soalnya sekarang udah bener-bener lepas dari dia."
Andine menyunggingkan senyum melihat sahabatnya itu akhirnya bisa merelakan pria yang sudah menyakitinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com