webnovel

Triginta sex

Beberapa hari setelahnya hubungan mereka masih berjalan manis seperti biasanya.

Selain itu niko juga masih berhubungan dengan rehan, dengan catatan! Rehan tidak memberi tau keyla maupun calvin tentang mengenai hubunganya itu.

Mulai dua hari ke depan calvin akan berangkat ke luar negeri. Tapi, sampai hari ini calvin belum memberi tau perihal keberangkatanya nanti ke singapura.

Akhir-akhir ini calvin dan niko lebih sering berkengkar karena mempeributkan masalah spele yang menurut calvin itu sangat janggal.

"Habis telfon siapa?" tanya calvin.

Calvin berdiri di ambang pintu kamar, menunggu niko habis menelfon seseorang yang entah calvin juga tidak tau. Karena niko yang selalu mengindahkan setiap calvin bertanya.

Calvin bersidekap sembari menatap niko dengan serius.

"Temen, kampus nanyain tugas," jawab Niko. Niko langsung melengos begitu saja melewati Calvin.

"Tugas apa? Kayanya kamu banyak tugas," kata Calvin yang memang sebenarnya dia kurang merasa yakin.

"Iya," jawabnya singkat tanpa mau membalas pertanyaan Calvin lagi.

Calvin menarik napasnya dalam-dalam, melihat niko yang sedikit berubah. Atau mungkin cuma perasaan Calvin saja. Jujur saat ini Perasaan Calvin terhadap Niko cukup berbeda dari sebelumnya. Calvin mulai menyadari bahwa sepenuhnya hatinya untuk Niko. Karena terlalu sering bersama, menumbuhkan benih cinta dari Calvin untuk Niko.

Calvin sedang menatap niko yang sibuk merapihkan keperluanya untuk ke kampus nanti.

"Kuliah pagi?" tanya Calvin.

"Iya,"

"Mau di antar?"

"Gak, usah. Kamu jemput keyla aja, aku bisa sendiri," jawab Niko. Niko sudah siap dengan stylenya yang rapi.

"Nik," panggil Calvin yang menarik lengan niko dengan pelan membuatnya berbalik lalu menatap calvin. Niko masih terdiam, menunggu Calvin mengatakan sesuatu.

Calvin tiba-tiba memeluk tubuh Niko dengan sangat erat, Niko yang agak terkejut bergeming sesaat. Hatinya terenyuh dan ikut merasakan sakit, dia mengigit bibirnya sembari menahan genangan air mata yang mulai menitik.

"Aku nggak tau kamu kenapa. Tapi, jangan tinggalin aku. Maaf, buat kamu menunggu. Aku sadar kalau saat ini, orang yang aku sayang cuma kamu." Niko terdiam mendengar ucapan Calvin barusan membuatnya benar-benar tidak percaya. Bibirnya tersenyum, sungguh Niko merasa senang. Tapi, tak lama senyum manisnya itu memudar mengingat tentang Rehan yang selalu mengancamnya supaya tidak terlalu berdekatan dengan Calvin.

"Nik, ada yang kamu sembunyiin dari aku?" Pertanyan Calvin sukses membuat Niko terdiam dan tak bisa menjawab.

Niko menggeleng kepalanya," Nggak ada."

Calvin tersenyum tipis, dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajah niko dan ingin mengecup bibir niko sekilas. Niko membiarkan calvin mengecupnya dengan hangat, dia juga merindukan calvin karena beberapa hari ini dia selalu menjauh.

Calvin kembali menatap niko sambil mengelus wajahnya lembut.

"Jangan jauhin aku," Niko mengangguk.

"Jangan tinggalin aku," Niko mengangguk lagi.

"Ilove you nik," ucap Calvin dan hanya mendapat sebuah anggukan kecil dari niko.

"Yaudah, aku berangkat" Niko mulai merenggang dari pelukan calvin.

"Aku antar yah?" tawar Calvin sekali lagi.

"Nggak, usah. Kamu jemput keyla, aku nggak mau dia makin curiga sama kamu."

"Dia nggak curiga sayang. Nggak, papa ya! aku antar kamu, " Calvin bersikukuh ingin mengantar niko. Namun, niko memang sengaja tak menjawab dia hanya sibuk sendiri.

"Nik," panggil calvin.

"Kenapa sih ayang?! Niko bilang kan gak usah!"

"Kamunya yang kenapa?! Kamu beda nik," kata calvin membuat niko terdiam beberapa menit.

"Beda apanya?! Itu mah perasaan kamu aja," balas niko.

"Apa,kamu udah punya yang lain?" Sarkas calvin.

"Gak a—,

Dering telfon membuat obrolan keduanya terputus. Niko yang merasakan ponselnya begetar langsung segera mengangkatnya. Ternyata dari rehan, niko melirik sebentar ke arah calvin sebelum mengangkatnya.

[Hallo,"

[...]

[Iya, udah]

Niko kembali memasukan ponselnya dalam saku celana.

"Siapa sayang?" tanya Calvin.

Niko melirik calvin kemudian menggeleng pelan," "Bukan siapa siapa," jawabnya.

"Aku berangkat," katanya sedikit acuh.

Niko langsung melangkahkan kakinya pergi, keluar dari kamar meninggalkan calvin sendiri di dalam.

"Apa, yang kamu sembunyiin nik?" batin calvin yang melihat ke pergian niko.

Detingan lift berbunyi, niko keluar kemudian melewati depan loby. Sesampainya niko di teras apartemen, ia mendengar bunyi klakson yang berhenti tepat di hadapanya.

Mobil pengendara itu adalah Rehan, benar! Sekarang kalau mau berangkat kuliah, Niko selalu di antar dan di jemput sama Rehan. Bukan permintaan Niko tapi atas dasar pemaksaan dari rehan.

Niko segera masuk ke dalam mobil sebelum calvin melihatnya. Tapi, ternyata calvin sudah melihatnya dengan jelas bahwa niko sedang di jemput oleh seseorang.

"Niko, apa maksudnya ini?!" batin calvin sembari melihat niko yang sudah masuk ke dalam mobil. Hati calvin mecamuk, rasanya begitu perih. Calvin ingin marah dengan semua yang ia lihat.Tapi, sebelum itu dia harus mencari bukti kuat.

Lebih baik calvin bertemu dengan keyla, meskipun begitu keyla masih tetap pacarnya. Calvin juga ingin memberi tau pada keyla, kalau mulai minggu besok dia akan berangkat ke singapura.

Di dalam mobil, niko baru menutup pintunya rapat dan memasangkan seatbelt.

"Lu udah makan?" tanya rehan membuat niko menoleh.

"Belum," jawabnya dan kembali memainkan ponselnya sembari menyendenkan kepalanya di bagian kepala tempat duduk.

"Mau makan?"

"Serah sih, ngikut."

"Oke, kita sarapan dulu, ada tempat baru yang makananya di jamin enak." Niko mengangguk dan menurut saja.

Kemudian Rehan menyalakan stater mobilnya lalu mulai menjalankan dan keluar dari lingkup apartemen.

Calvin berdiri di teras rumah milik keyla, dia sedang menunggu si putri cantik keluar dari dalam rumah. Beberapa menit kemudian akhirnya pintu terbuka menampilkan sosok keyla yang sangat cantik dan manis.

Calvin menoleh ke belakang waktu mendengat suara keyla membuatnya tersenyum dan senyum itu di balas sama keyla.

"Tumben kamu jemput aku," kata keyla.

Keyla berdiri di ambang pintu sebelum menutupnya kembali. Calvin tersenyum getir, merasa bersalah dengan keyla.

"Lagi ada waktu buat kamu," jawab calvin. Tangannya mengelus rambut keyla membuat keyla tersipu.

"Yaudah, ayo berangkat!" ajak calvin yang langsung menggandeng tangan keyla pergi dari sana.

Kali ini calvin memakai motor untuk menjemput keyla, motor yang mereka tumpangi berhenti di depan gerbang kampus FE. Setelah sampai keyla melepaskan rechet pengait helmnya dengan di bantu sama calvin.

"Makasih sayang," kata keyla lembut.

"Sama-sama.Maaf, ya! aku baru ngasih tau kamu," ucap Calvin.

Keyla tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan. " Hum, gak papa. Tapi, kamu nggak lama kan di sana?" tanya keyla.

"Gak, dong. Kalau lama-lama nanti aku kangen kamu," balas calvin yang menoel hidung keyla membuat keyla kembali tersenyum.

"Yaudah, aku masuk dulu sayang." Keyla mencium punggung tangan calvin.

"Iya, sayang," balas calvin.

Setelah keyla masuk ke dalam kampus, Calvin ingin pergi dari sana tetapi sebuah mobil sedan berwarna hitam tiba-tiba berhenti di depannya. Calvin tertegun waktu melihat plat yang sama dengan mobil yang menjemput niko tadi pagi.

Next chapter