webnovel

Menangis Sendiri

Kesedihan Mimi tak terbendung lagi. Seluruh cairan dalam tubuhnya mengalir deras bagai air terjun. Tubuhnya yang dalam kondisi psikologis norma saja sudah lemah, saat ini sudah tak terjelaskan lagi rasanya.

Menit demi menit, jam demi jam, berlalu sangat lambat dan sekaligus terasa cepat. Entah bagaimana cara menjelaskannya.

Ia seperti berada di dalam sebuah ruang hampa. Tak ada suara dan tak ada pergerakan. Tubuhnya seperti bergerak, tetapi pikirannya terhenti. Seperti terjebak di dalam mimpi tak berakhir.

Tak akan ada lagi sapaan 'selamat pagi' di dapur saat hendak memulai aktifitas masing-masing.

Tak akan ada lagi pertanyaan 'masak apa ya, enaknya, hari ini?'.

Tak akan ada lagi teman tertawa terbahak-bahak saat melihat tayangan lucu di televisi.

Tak akan ada lagi diskusi-diskusi panjang di sore hari membahas segala hal yang sedang trend di dunia maya.

Tak akan ada lagi teman bertukar cerita tentang kegiatan hari ini.

Dunia di sekeliling Mimi seolah membeku.

Mati.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter