Kali ini, Deon sering melakukan terapi. Semua itu karena keinginan Qei. Qei tak mau Deon semakin terpuruk dalam rasa sakitnya. Ia harus sembuh, ia harus mengakhiri semuanya.
Qei dan Eren kini tengah menunggu Deon yang sedang di terapi dalam ruangan di rumah sakit bersama psikolognya. Memang, mental Deon jelas-jelas hancur dan semua yang terjadi kepadanya adalah hal yang wajar terjadi. Sebab, Deon terlalu banyak memendam semuanya sendiri.
"Ah ... Qei, " panggil Eren sembari menghampiri Qei yang sedang menatap jalanan kota.
"Kenapa, Ren? " tanya Qei santai.
"Aku sangat kasihan kepada Deon. Dia pasti sampai sakit separah ini karena tekanan hebat itu. Yah ... kalau aku menjadi dia pun aku jelas tak akan kuat, sih. Apalagi sekarang, dia hanya bisa mengulang-ulang pikiran buruknya. Itu pasti menyakitkan sekali! " sahut Eren sendu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com