Disini mereka sekarang, di pulau yang tak berpenghuni bersama dengan mayat-mayat yang masih bergeletakan. Mereka semua bertotal 10 orang, di hadapkan dengan mayat di pulau ini 300 lebih.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Inspektur? Bahkan di sini tak ada jaringan sama sekali. Bagaimana kita bisa mengakses polisi di kota dalam keadaan begini?" tanya Victor cemas.
"Diamlah! Aku sedang berpikir!" seru Qei geram.
Seketika mereka semua diam. Walau wajah mereka menunjukkan kekhawatiran dan ketakutan. Bau anyir itu bahkan semakin menyengat kala para lalat datang bergerombol mengerumuni mayat-mayat.
"Kita urus para mayat ini, mau tidak mau kita harus menguburkan mereka secara layak. Tandai saja makam mereka dengan batu dan guratan nama mereka. Angga, cari catatan nama mereka di ruangan polisi!" suruh Qei.
"Baik pak, laksanakan!" seru Angga langsung berlari menuju ke ruangan polisi yang biasanya banyak sekali berkas-berkas penting di sana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com