***
Dua bulan kemudian.
"Di mana Evan?"
Jophiel sungguh terkejut dengan mata yang membesar kaget. Di ruang kamarnya, Evan tak terlihat batang hidungnya. Meski pemuda itu sudah bisa berjalan dan menggunakan sihir seperti biasanya, tetap saja bagi Jophiel, dia hanyalah pemuda yang baru sembuh dari lukanya.
Ia segera mencari ke berbagai sudut rumah tersebut, mulai dari pekarangan, hingga ke bagian belakang yang banyak ditumbuhi sayuran dan buah-buahan.
Melihatnya begitu cemas, salah satu prajurit pria datang menghampiri Jophiel dan menanyakan apakah keadaannya baik-baik saja. Jophiel menggelengkan kepala dengan kedua matanya terus berkeliling mencari keberadaan dari Evan.
"Oh kau mencari Tuan Presiden? Dia sedang pergi ke luar untuk menikmati air terjun. Jika kau mau, kau bisa mengunjunginya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com