Kedua kapal saling mendekat ....
"Siapa yang memerintahkan kapal kita mendekati musuh?" tanya Abnock pada Jose Zepar.
Jose bingung, menggelengkan kepalanya. "Aku tidak memerintahkannya, berati ...."
Abnock mengangguk. "Pengkhianatnya ada di sana ... Ayo Kita Selesaikan!"
Mereka berdua ke tempat nahkoda dan juru mudi kapal.
Abnock menahan langkah Jose dan menaruh telunjuk jari di bibir merahnya. "Sst ...."
Nahkoda sudah disandra, juru mudi juga sudah diancam dengan pisau di pinggangnya. "Menurut saja, arahkan kapal sesuai perintah kami!"
"Siapa mereka?" tanya Abnock dengan berbisik.
"Mereka semua pembantu Nahkoda yang terbunuh di kapal yang rampok," bisik pelan Jose.
"Diam di sini, biar kubereskan para sialan itu," kata Tastuya.
Dalam hitungan detik kedua orang di ruangan itu sudah jatuh mati dengan senjata rahasia berbentuk bintang menancap di dahi mereka, pedang Abnock sudah mengalungi leher sisanya.
"Siapa kalian?" tanya Abnock.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com