webnovel

SUNDAL DIBALAS SUNDAL

"Hahaha ..., jangan marah honey," Malphas berdiri terus merengkuhnya. Tangan Bihan mendorongnya tetapi semakin Malphas dekap erat tubuhnya dan dibisikan, "Di tempat terang atau gelap ... kekasihku hanya satu dan itu adalah dirimu, jadi jangan pernah berpikir, aku memiliki wanita lain di hatiku,"

"Hatimu hanya terisi olehku, tetapi lobang orang lain terisi oleh batang milikmu, Dasar Sundal," Bihan berteriak sambil mendorong Malphas lebih keras sampai terlepas.

"Hahaha ..., baru sadar kalau kekasihmu seorang pria sundal," ejek Gremory sambil tertawa.

Nelchael dan Maira bahkan ikut tertawa. Malphas pun tidak bisa menahan diri ikut tertawa.

"Terlambat untukmu menyadari sekarang, kau sudah terjerat cintanya seperti masuk ke dalam lumpur penghisap," sela Maira.

"Adikku yang manis, apakah sifat usil Gremory sudah menular ke kamu, jangan sampai kau juga tertular sifat penyiksanya dalam berhubungannya," kata Malphas.

Mereka semua tertawa, kecuali Bihan yang masih menunjukan wajah bingung.

"Sudah ... kita bereskan semua pekerjaan kita secepatnya. Sebelum iblis datang kita buktikan, kita team yang hebat."

Karena perjanjian sudah dibuat sebelum Volkov menyadari tipuan Malphas, terpaksa Volkov menjual tanah strategis miliknya ke Demon. Mungkin hal ini akan menjadi dendam di kemudian hari, tetapi ia tidak peduli, biar iblis yang mengurusi dendam masa akan datang.

Benar yang terjadi seperti yang Malphad pikirkan, sebenarnya bukan salah Shana, seorang wanita bayaram kelas bawah yang memiliki pelanggan para pria sundal. Tidak mungkin tahu berita gosip tentang bisnis real estate dan akan dijadikan tempat pembuangan sampah di wilayah Volkov. Mereka sendiri yang bingung ketika dengar berita itu, dan karena tidak ingin rugi, dengan cepat menjual tanah mereka. Kebetulan saja Si Wanita Bayaran Shana yang membantu mempertemukan dengan Bihan Si Pembeli yang akan ditipunya. Tetapi untuk mencari kesalahan dan melempar tanggung jawab, menjadikan Shana sebagai kambing hitamnya. Shana ditemukan tewas terjerat tali di kamar yang disewanya.

Malphas tidak peduli juga, karena Shana juga punya kepentingan untuk menjatuhkan Bihan di matanya. Semua juga salah Shana yang mencoba mengganggu hubungannya dengan Bihan. Baginya Shana cuman pemuas Malphas, tidak mungkin diberikan hatinya untuk wanita bayaran rendahan yang mata duitan seperti dia. Malphas bisa membedakan orang yang pura-pura cinta untuk uang atau seorang yang tulus seperti Bihan, seandainya Bihan seorang yang licik dan mata duitan pun. Tetap Malphas akan mencintainya, semua karena kakaknya yang rela mati demi menyelamatkannya.

Pimpinan Geng Volkov, Andras Volkov sampai turun tangan bertemu dengan Bihan ingin membatalkan transaksi yang sudah terealisasi, bahkan rela memberikan kerugian sebesar lima puluh persen dari nilai transaksi. Bahkan sempat mengancam Bihan jika tidak membatalkan transaksi tersebut.

Saat itu Malphas muncul sebagai kekasih Bihan, Andras Volkov marah dan mengancam akan membalasnya. Tetapi ia sudah tidak peduli, Malphas seorang Devil yang memiliki darah Demon. Ia tidak takut apapun.

Saat Apollyon tiba, semuanya sudah beres. Malphas menceritakan ke Apollyon permusuhannya dengan gangster Rusia itu.

Apollyon hanya tertawa meremehkan Volkov. "Aku sudah menyelidikinya, di Rusia sendiri Volkov memiliki banyak musuh termasuk dengan Dimitrov milik Olga dan Elena."

"Sebelum Olga dan Elena kembali ke keluarga mereka, Volkov sering menindas keluarga Dimitrov yang dianggap lebih lemah. Sekarang Olga dan Elena pun mendukung kita dan menganggap kita membalas dendam atas apa yang mereka lakukan terhadap Dimitrov," jelas Apollyon.

Setelah surat kepemilikan tanah beres, Malphas mulai membangun komplek usaha miliknya. Luasnya cukup untuk mendirikan bar, restoran, dan cafe shop.

Tempat itu Malphas bagi tiga dengan ukuran yang berbeda-beda, tentu lebih luas ukuran untuk restoran dan satu bagian, Malphas berikan ke Bihan untuk mendesainnya.

Setelah selesai, dengan sedikit berdebat dengan bos baru pemilik bar itu yang bernama Bihan, tentang interiornya. Akhirnya blok itu terliat mewah, Bihan berusaha menghemat semua pengeluaran, tetapi Malphas justru ingin blok ini terlihat beda untuk mengundang pengunjung.

Di tempat yang lainnya, yang bekas kumpulan toko kecil berdiri club malam dan persundalan.

Tempat wilayah yang Malphas beli di sekitar Agares sangat luas sekali. Agares sendiri masih memiliki tempatnya sendiri, Malphad sengaja tidak membelinya, sengaja ia tutup semua toko di sekitar toko Agares dan tempat itu menjadi sangat gelap karena tidak ada penerangan. Toko Agares menjadi satu-satunya toko di tempat sepi itu. Akan Malphas tunggu sampai berapa lama Agares bisa bertahan.

Malphas merencanakan di waktu yang akan datang untuk membangun kasino yang luas dan semua usaha seperti restoran, cafe shop, tempat bermain biliar, persundalan dan hiburan malam di tempat itu. Tetapi, tidak akan Malphas realisasikan dalam waktu dekat. Ia dengan sabar menunggu kebangkrutan Agares.

Saat ini, Malphas ingin lebih konsentrasi di dua tempat barunya.

Apollyon pun sekarang lebih sering berada di Amerika, bisnis pasar gelap untuk obat-obatan semakin sukses. Demon menjadi pemasok obat-obatan terlarang yang menyebabkan kecanduan ke beberapa gangster di Amerika.

Kota New York menjadi sangat ramai, banyak pendatang dari seluruh dunia berdatangan, bahkan banyak gangster baru dari Irlandia, Triad China, Yakuza Jepang, beberapa Mafia Rusia, dan gangster kulit hitam dari Afrika.

Malphas mempekerjakan beberapa induk semang baru untuk rumah persundalannya, koki terkenal pun ia bayar untuk bekerja di restorannya, Malphas banyak mempekerjakan tenaga baru yang ahli di bidangnya. Untuk menjaga keamanan pun Apollyon secara bergilir mendatangkan dari Italia di bawah komando Gremory, Nelchael, Donatella dan Orobas. Untuk birokrasi, diurusi oleh adik Malphas—Arioch—.

Apollyon sering mengeluh kekurangan tenaga petarung. Karena jika mereka lemah, pasti banyak gangster terutama dari Afrika meminta uang keamanan secara paksa. Sejak Adriano meninggal karena usia tua, praktis tidak ada koneksi dari capo pelatih para gangster muda. Murid Adriano tidak ada yang menggantikan, dulu Apollyon merencanakan Diego atau Beelzeb mengantikan Adriano. Tetapi karena pekerjaan mereka juga sibuk, akhirnya tertunda sampai kematian Adriano.

Setelah lima tahun usaha Demon berkembang sangat pesat. Pesaing utamanya hanyalah dari group Volkov, Sebagai pemasok obat terlarang.

Hubungan Malphas dengan Bihan pun berjalan baik-baik saja, memang kadang ia mencari hiburan dengan membayar wanita untuk memuaskannya, tetapi hal itu tidak seperti yang dibayangkan Bihan atau Gremory. Malphas lebih sering dengan sengaja membuat Bihan cemburu. Ia lebih suka menyewa dua atau lebih wanita dan pria hanya untuk melihat mereka bercinta.

Beberapa kali, Putri Jelitanya Aster Sayed datang mengunjungi, Bihan sering cemburu melihat kemesraan Malphas dengan Astee. Malphas sengaja mempermainkan Bihan. Kalau bukan Gremory yang memberitahu bahwa Aster hanya cinta sesaat, mungkin sampai sekarang Bihan masih cemburu.

Dalam kehidupan sehari-hari, Bihan seperti Hanbi yang suka menolong. Perbedaannya, jika Hanbi sering memberikan gajinya untuk orang miskin. Bihan sering memberi makanan kepada mereka, Bihan dengan telaten mengumpulkan sisa makanan dari restoran Malphas yang masih layak untuk dibagikan ke para gelandangan, juga meminta Malphas memberikan mereka pekerjaan.

Malphas sudah membelikan rumah atas nama Bihan, tetapi Bihan sendiri tidak mengetahuinya, dia berpikir rumah itu atas nama Malphas. Malphas dan Bihan pindah ke tempat baru untuk menghindari bertemu dengan para Iblis Demon yang suka jahil.

***

Saat di rumah berduaan.

"Ada tiga orang butuh pekerjaan, mereka pendatang baru di New York," kata Bihan.

"Berulang kali dirimu memperkenalkan orang untuk bekerja tetapi banyak yang tidak memiliki kemampuan atau pemalas. Lain kali, kau periksa dulu kemampuan mereka," kata Malphas berusaha tenang.

"Salah satunya sudah kuterima bekerja di barku, dia wanita jelita loh. Hahaha ...," kata Bihan mengejek.

Next chapter