"Saraland Nicolas, Saya memilih engkau menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup."
"Apakah kamu menerimanya?"
"Ya, saya menerima Marta Adytama sebagai istri saya."
Plok ... plok ... plok .....
Suara tepuk tangan terdengar begitu nyaring di sekitar altar pernikahan Marta dan Alan.
Kedua sejoli itu saling mengecup kening secara bergantian dan membuat semua orang semakin berseru senang melihatnya.
Namun ketika Marta melihat Mina berdiri dengan tatapan terkejut, saat itulah jantungnya seakan-akan berdetak kencang memikirkan keadaan seseorang.
"Ada apa?" tanya Alan, memandang wajah Marta yang tampak pucat dan gelisah memandang ke arah Mina yang berjalan pergi meninggalkan tempatnya.
Marta yang mendengar itu, langsung memandang ke arah Alan dan menggelengkan kepalanya pelan dan mengulas senyuman masam.
"Aku baik-baik saja, Lan."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com