"Kamu mau makan apa, Ta?" tanya Alan, memandang wajah Marta yang sudah duduk di hadapannya dengan tenang sambil memainkan ponselnya.
Padahal mereka berdua masih belum memesan menu tapi gadis sudah sibuk dengan ponselnya entah dengan siapa ia mengirim pesan yang jelas ekspresi wajah bahagianya itu membuat Alan tidak senang.
"Ta, kamu mau makan apa?" tanya Alan, sekali lagi namun kini suaranya sedikit keras sampai bisa disebut sebagai membentak.
Marta yang mendengar itu langsung terkejut dan memandang lelaki itu dengan tatapan bengong.
"Kamu bilang apa?" tanya Marta, dengan ekspresi wajah polos
"Kamu mau makan apa, Ta?" tanya Alan, sekali lagi dengan penuh kesabaran.
"Oh, aku mau makan apa bagaimana kalau menu yang sama denganmu. Aku terserah, asal tidak pedas. Karena perutku sedang terasa sakit mungkin karena sebentar lagi adalah masanya aku haid," jelas Marta, membuat Alan memandangnya dengan tatapan terkejut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com