Setelah beberapa saat menangis, Kana menghentikan tangisannya. Dengan penuh perhatian Damian menyodorkan tissue dan membantu Kana mengusap air matanya.
Kana tersenyum sendu, inilah sosok Damian yang pasti sama sekali tidak akan pernah bisa akan lupakan. Pria dingin yang selalu menghangat ketika bersama Kana, pria penuh perhatian hanya untuk Kana seorang.
Salah satu kalimat Kana ada yang mengganggu Damian, " tapi, kenapa kamu terus berpikir kamu gak bisa hamil? Diana sudah memeriksa kamu, hasil pemeriksaannya juga sudah keluar. Kamu normal, Kana. Kamu tetap bisa hamil, vonis Dokter di rumah sakit kecil itu salah, Kana. "
" Apa gunanya itu sekarang, Damian? Intinya, yang aku lihat sekarang aku itu gak bisa hamil. Aku gak akan bisa kasih kamu keturunan, sedangkan Claudia hamil anak kamu " ujar Kana dengan suara serak. Ia menangis sampai hidungnya mampet.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com