Robby akhirnya mengetuk pintu kamar Lessya, tidak ada jawaban dari dalam kamar, rasa khawatirnya mulai muncul, Robby menghubungi handphone Lessya tapi sayang sekali nomornya sudah di blokir oleh Lessya dan Robby memaki saat ini.
"Mirip Abg labil, maennya blokir-blokir nomor handphone." Robby kesal lalu menyimpan kembali handphone ke saku celananya.
"Mana masterkey kamar 202?" tanya Robby pada seorang receptionis, bahkan saat menuju ke meja receptionis Robby itu berlari kecil, Robby khawatir terjadi sesuatu pada Lessya.
"Untuk apa Pak?" tanya Receptionis itu, bertanya hati-hati karna masterkey tidak bisa dikeluarkan begitu saja.
"Jangan banyak tanya, mana kuncinya." jawab Robby tidak ingin dibantah saat ini, dengan ragu receptionis itu memberikan master key yang Robby minta, andai saja bukan pemilik hotel ini yang meminta, receptionis ini tidak akan pernah memberikannya pada Robby.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com