Sebab pertemuannya dengan Nana tadi, Genta memilih untuk datang ke tempat ini alih-alih pulang ke rumah. Sekarang dia tak ingin melepaskan ingatannya sendiri. Dia harus memastikan sesuatu agar hatinya sedikit lega.
Seorang pria tua, berumur, mirip pamannya datang setelah pintu dibuka. Suara decitan itu menyita fokus milik Genta. Dia memandangi setiap langkah yang diambil, tak pernah luput dari itu.
"Petugas bilang kau merengek ingin menungguku," katanya. Meletakkan minuman kaleng murahan untuk Genta. "Aku hanya punya soda. Kamu mau?" Dia menawarkan. Berbicara santai. Sekarang mulai akrab dengan anak muda yang punya ambisi menggebu ini.
Genta tak memberi jawaban. Hanya diam, menatap kaleng soda di depannya. Dia tak butuh minuman atau jamuan apapun. Dia datang untuk menggali informasi. Sepertinya, pria ini tahu benar.
Genta juga yakin, Darius menyelidiki semua kasus yang berhubungan. Tak mungkin jika dia melepaskannya begitu saja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com