"Kala, janji sama aku, kalau papa kamu marah-marah, kamu harus cepet hubungi aku, ya."
Arkala terkekeh pelan dan mendaratkan telapak tangannya di puncak kepala Arsena dengan penuh sayang. "Iya, Sayang. Tapi kamu tenang aja, papa nggak akan marah, kok."
Meski begitu, Arsena akan tetap merasa khawatir. Dia mendengar dari Bella, bahwa Arkala sengaja kabur dari acara ulang tahun ibu tirinya. Dan saat itu juga, Arsena sudah menduga, bahwa ayahnya tidak akan tinggal diam. Meski Danu terlihat sangat menyayangi putra sulungnya, namun acara ini juga penting untuk keluarga mereka.
"Ya udah, aku pulang dulu, ya. Kamu cepet masuk dan istirahat. Badan kamu pasti masih lemes."
"Iya, iya. Kamu juga hati-hati di jalannya. Jangan ngebut." Arsena melambaikan tangan pada Arkala yang semakin menjauh.
Gadis itu berbalik, mendapati Amira yang tengah berdiri di depan pintu sambil tersenyum.
"Ibu? Ibu ngapain berdiri di sini?"
"Ngapain, ya? Kayaknya Ibu lagi nonton anak gadis Ibu pacaran, deh."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com