"Sen, tolong beliin terigu ke minimarket ujung jalan, dong."
Arsena menoleh pada Amira yang baru keluar dari kamar. Gadis itu menghampiri sang ibu, dan menerima uang yang diberikan padanya.
"Oke, Bu. Emangnya Ibu mau bikin kue lagi, ya?"
Amira mengangguk. "Iya. Besok pagi Ibu pengin bikin donat pake gula halus gitu lho, Sayang. Kayaknya enak buat sarapan. Oh ya, motornya udah dimasukkin ke garasi sama Ayah, kuncinya ada di deket pintu garasi sendiri."
"Nggak usah ah, Bu. Sena males ngeluarinnya. Nggak papa jalan kaki aja, lagian minimarketnya juga deket. Sena pergi dulu, ya."
"Hati-hati, Nak!"
Arsena mengacungkan jempol tangan kanannya dan membuka pintu. Dia langsung meringis, ketika angin malam tiba-tiba menyentuh kulit tipisnya.
"Tumben anginnya gede banget. Mana gue nggak pake jaket," gumamnya berdecak. "Bodo ah. Deket ini. Kalo udah dapet langsung pulang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com