webnovel

Sembilan Lapis Tanah Kematian

Beberapa waktu kemudian....

Tak lama saat Du Ze dan Nie Li mengobrol datanglah seorang anak masuk ke dalam tenda.

"Ah! Kau?" Lu Piao

"...Yo! Bocah." Sapa Du Ze

"Ah! Du Ze!...Bajingan sial! Kemana saja kau baru muncul sekarang! Kau tau kami sangat menghawatirkanmu!" Seru Lu Piao yang kaget saat bertemu Du Ze setelah sekian lama.

"Hehe, maafkan aku karena pergi tanpa pamit waktu itu. Ayo duduk dulu, aku punya beberapa hadiah untukmu." Du Ze

"Wah! Benarkah, hehe!" Lu Piao kemudian pergi duduk di sebelahnya.

Du Ze lalu mengeluarkan beberapa benda dari dalam cincinnya dan itu adalah sebuah katana yang terbuat dari material langka yang Du Ze dapat saat menjelajahi lapisan pertama di tanah kematian dan beberapa benda lainnya adalah beberapa buah pangkal roh. Dia lalu memberikan nya pada Lu Piao.

Sedangkan untuk Nie Li, dia hanya mendapat beberapa buah pangkal roh saja. Karena Du Ze tau bahwa Nie Li pasti punya harta yang jauh lebih kuat dari miliknya.

"Huh... Itu! Itu sepertinya buah pangkal roh." Yu Yan

"Haha... Kau benar dewi." Du Ze

Sedangkan Lu Piao kaget.

"Sebenarnya aku kesini untuk mengajak Nie Li untuk mencari buah ini di lapisan pertama tanah kematian. Namun aku tak menyangka kau punya banyak Du Ze." Lu piao

"Ya, masih ada banyak harta di lapisan pertama jadi ayo kita pergi ke sana." Du Ze

"Haha, benar. Lu Piao panggil semuanya kita akan segera pergi bersama." Nie Li

Mereka kemudian berjalan keluar tenda dan memanggil semua teman2nya, dan mereka pun kaget karena tiba2 melihat Du Ze datang bersama Nie Li. Mereka kemudian saling bertegur sapa dengan Du Ze karena sudah lama tak bertemu. Setelah itu mereka pergi menuju lapisan pertama tanah kematian.

.....

Tak lama setelah itu mereka sampai di daerah yang penuh dengan kabut. Semakin dalam mereka masuk semakin tebal kabut di sana. Mereka kemudian terus berjalan hingga mereka melewati kabut itu, namun ada yang jagal. Ya, seperti yang terjadi di cerita aslinya sebagian besar mereka terpisah dengan teman2nya.

Sedangkan Du Ze tetap bersama Nie Li dan Ye Zi Yun

....

"Sepertinya kita terpisah dengan teman2 kita yang lain.!" Du Ze

"Hm... Tadi itu sepertinya kabut pengacau yang dapat membingungkan kita dan akhirnya tersesat." Nie Li

"Ya!, Ayo kita pergi." Du Ze

Mereka kemudian berjalan pergi ke arah sumber energi merah yang memancar tak jauh dari sana.

....

Mereka kemudian sampai di depan sebuah danau besar dan di sana terlihat ada sangat banyak orang yang sedang bertarung melawan naga zombi jiao. Karena tepat di atas kepala naga zombi itu ada sebuah batu mutiara merah tua. Sangat mudah untuk mengetahui alasan mereka menyerang binatang itu...

Tak lama kemudian, naga zombi itu mengeluarkan sebuah gelembung cairan dan menembakkannya ke segala arah. Salah satu dari gelembung itu mengarah ke tempat Du Ze, Nie Li dan Ye Ziyun.

"Awas! Menghindar!" Teriak Du Ze segera melompat.

Namun Nie Li dan Ye Zi Yun sedikit telat dan mereka hampir terkena dengan gelembung cairan korosi itu.

Dan terjadilah adegan dimana Nie Li memegang sebelah dada Ye Zi Yun. Melihat ini Du Ze hanya memalingkan muka dan pura2 tidak melihatnya.

"Hm...sepertinya mataku kelilipan." Du Ze

"Ha! Sialan kenapa kau tak menahan serangan itu!" Teriak Nie Li.

"Haha, maaf2. Bukan kah itu lebih baik, kau dapat bonus dari serangan itu." Du Ze sedikit menggoda Nie Li yang sedang kesal. Sedangkan Ye Zi Yun tersipu malu.

....

Mereka kemudian pergi bersembunyi dan mengamati di balik batu besar...

"uh, apa kita hanya akan diam dan menonton mutiara itu jatuh ke tangan mereka?" Nie Li

"Tenang saja. aku yakin mereka tak mampu mengalahkan naga zombi itu, hehe." Du Ze

"Ah! benar, naganya semakin mengamuk." Nie Li

....

Tak lama kemudian mereka bertiga tiba2 merasakan aura yang akrab tapi itu untuk Nie Li dan Ye Zi Yun saja, sedangkan Du Ze sangat merasa asing. Mereka kemudian berbalik dan...

"Uh! Si sialan itu!" Nie Li

" Ye Han!" Ye Zi Yun

"Mm..." Du Ze

"Hehe... Sepertinya kita memang di takdirkan bertemu Ye Zi Yun." Ye Han

Tak lama kemudian datang segerombolan makhluk serupa manusia ke sisi Ye Han. Mereka adalah Tuan muda keluarga Wugui beserta anak buahnya.

Ye Han kemudian memberi tahu Wu Yu bahwa tiga orang di depannya berasal dari kota kemenangan. Setelah itu segerombolan orang itu bergerak maju.

"Serahkan pada ku, hehe.." Du Ze

"Du Ze!" Nie Li

Du Ze kemudian beralih ke mode roh iblis macan gunturnya dan segera melesat dengan kecepatan kilat menuju sekelompok orang itu.

Cast...

Suut...

Sret...

Croot...

Du Ze membantai semua bawahan Wu Yu bahkan dua tingkat Legend yang dia bawa dan yang tersisa hanya Ye Han dan Wu Yu sendiri.

"A-apa yang terjadi!" Ye Han sangat gemetaran melihat ini.

Sedangkan Wu Yu tiba2 berlutut dan berteriak.

"T-tanganku!!!!" Wu Yu kehilangan sebelah tangannya.

"He he... Berlutut atau kau akan mati." Du Ze mengancam Ye Han dan Wu Yu.

Ye Han hanya tunduk dan mematuhi perintah Du Ze, dia benar2 berkeringat deras.

"Haha, dia milikmu Nie Li." Du Ze

"Kau benar2 membuat ku kaget, Du Ze. Perkembanganmu sepertinya sangat besar." Nie Li

"Hehe, bukan apa2." Du Ze.

Nie Li kemudian berjalan mendekati Ye Han, dia hendak memukulnya namun Ye Han tiba2 ingin menusuk Nie Li menggunakan belati beracun. Du Ze segera menyabet leher Ye Han dengan kecepatan kilat sehingga Ye Han tak sempat menyentuh Nie Li lalu dia akhirnya mati.

"Ah!...terimakasih, kau sangat cepat!" Nie Li

Du Ze kemudian beralih ke Wu Yu, dia memenggal kepalanya dan memasukkan semua mayat ke dalam cincin untuk menghindari masalah lebih lanjut.

Tak lama setelah itu mereka pergi untuk mencari teman2 mereka dan tak lama kemudian mereka bertemu dengan Xiao Ninger dengan seorang pemuda yang cantik, dia adalah Xiao Yu. Mereka kemudian menghampirinya dan menyapa.

....

"Hm...hei, apa kau bena2 laki2?" Tanya Du Ze pada Xiao Yu yang tiba2 membuat semua orang terkejut.

"A-ah! Apa maksudmu?! Tentu saja aku laki2!" Xiao Yu.

"Mmmmm....oh." Du Ze sangat tak percaya namun tidak bertanya lebih jauh.

Waktu pun berlalu dengan sangat cepat. Semuanya berjalan seperti di dalam cerita aslinya namun ada beberapa yang berubah. Dan sekarang semuanya telah berkumpul kembali setelah beberapa jam berjalan kesana kemari. Mereka semua sekarang berada dekat dengan makam kuno dewa roh kematian.

Tak lama setelah itu, Xiao Yu mengajak Nie Li dan Du Ze untukmenjelajahi makam kuno itu. Namun Du Ze menolak dan memilih tetap di sini, sedangkan Nie Li pergi bersama Xiao Yu.

....

....

........

........

..........

.

.

.

Next chapter