Saat ini Lionel bisa begitu tenang berhadapan dengan Tya, ia mulai bisa berfikir dengan jernih.
"Tya memang salah, tapi semua bukan sepenuhnya salah Tya," ucap Lionel dalam hatinya.
"Jadi bagaimana Lio, kau mau memaafkan ku kan?" tanya Tya sembari mulai mengeriyitkan keningnya, dalam hatinya ia takut sekali jika Lionel menjawab tak mau memaafkan nya.
Lionel mulai mengangguk anggukan kepalanya, membuat Tya berfikir bahwa anggukan nya ini sebagai tanda bahwa dirinya telah memaafkan nya.
Namun ternyata yang keluar dari bibir Lionel, lain.
"Kita lihat saja nanti," sahut Lionel.
"Oh Tuhan, aku kira dia bakal bilang iya. Ternyata sekeras itu hati nya," ucap Tya dalam hatinya.
"Tapi wajar juga, resto sudah di booking penuh tapi malah kecolongan ada orang asing masuk. Mana pakai lempar bom lagi," ucap Tya kembali dalam hatinya.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu.
"Tok tok tok tok," suara ketukan pintu.
Lionel mulai melirik ke arah pintu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com