webnovel

170. Angkara Murka

"Kenapa pertemuan pertama kita setelah kau meninggalkan istana harus diisi perdebatan? Harusnya diisi dengan cerita dan pengalamanmu di dimensi lain itu?!" protes sang Ayah.

"Lebih penting membahas ini dulu, Ayah! Jawablah sekarang juga! Aku mau tahu bagaimana penilaian Ayah." 

"Humm ... tentu saja Ayah tidak ingin itu terjadi, jelas Ayah kecewa jika ibumu pergi dariku ..." ucapan raja belum terselesaikan, tapi sudah dipotong oleh Shem.

"Bukan hanya pergi! Tapi meninggalkan Ayah karena mencintai pria lain!" debat Shem.

"Shem, kau tidak akan mengerti urusan orang se-dewasa Ayah dan Ibumu. Pandangan dan cara menilai itu akan berbeda. Sudahlah, ayo kita akhiri candaan ini dan kita bicara tentang misimu dengan kakek kita bagaimana?" Ayah Shem terlihat tidak suka dengan topik ini, namun Shem tetap bersi keras.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter