Mia menoleh. "Tentu saja. Sepertinya dia sudah menunggu kita di bandara!"
Karena bekerja, Eri hanya pernah berkunjung ke London untuk menemui Mia dua kali sepanjang empat tahun terakhir. Yang pertama adalah ketika Jamie lahir, dan yang kedua adalah tahun lalu, ketika Jamie berulang tahun.
Tapi mereka seringkali mengadakan panggilan video, dan hubungan mereka tidak menjauh.
Jamie menatap Julian. "Om Julian, ibu dan aku akan tinggal di Jakarta lama sekali. Om Julian bagaimana?"
Julian tersenyum lembut, pandangannya tertoleh ke arah Mia.
Jamie tersenyum. Sekarang sudah jelas.
Walaupun Jamie sangat ingin tahu siapa ayahnya, dia pun tidak ingin menghalangi ibunya menemukan kebahagiaannya sendiri.
Julian adalah seseorang yang cocok untuk menjadi suami ibunya. Tentu saja, ibunya, wanita bodoh itu, pasti buta.
Mata hitam Jamie menoleh dan memandang Mia. Apa ibunya masih mencintai ayahnya?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com