Tito sama sekali tidak ingin usaha kekacauan pemikirannya itu telah diketahui banyak orang termasuk juga temannya itu, ia sangat berusaha menyendiri itu telah menjadikan Jono terus terang akan apa yang menjadikan pikiran temannya seketika begitu marah dan sama sekali tidak bisa dihentikan hingga menyebabkan sebuah tisu yang ada habis seketika.
"Oh ya, To. Rindu mana? Tumben aja kamu sendrian terus yang lain juga mana?"
"Aku boleh nambah minuman gak? Beneran panas banget ini aku."
"Iya, sekalian makan juga gak?"
"Boleh yang pedes-pedes apa aja boleh, tenang saja dan gak mungkin juga aku gak kasih pedes yang biasa buat kamu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com