webnovel

Pemindahan Clairvoyance

Perlington Hold, Claywick

Negara Bagian Kestrea, Lyminael

Konferensi Tahunan Partai Negara Bagian

Gerbang utama kastil dibuka, satu demi satu orang penting dalam agenda besar pagi ini mulai berdatangan. Petugas pemeriksa di depan sibuk lebih dulu, membuka lembaran-lembaran gulir perkamen undangan sebelum masing-masing pembawanya diizinkan masuk ke dalam kastil. Pria-pria bertopi bulu itu menjadi yang paling teliti, meminta setiap orang yang mendekat pada mereka untuk membuka jubah tebal penutup kepala mereka, menatap penuh selidik mata dan ekspresi gerak geriknya, memastikan tak ada yang mencurigakan. Memperketat penjagaan kastil memang tugas mereka sejak awal, dan kini semakin terlatih.

Cahaya semakin terang, waktu bergulir, pertemuan tahunan empat partai politik dari empat negara bagian di gedung utama Perlington Hold nampaknya akan segera digelar. Alat musik mulai terdengar dimainkan, ramah tamah antartamu istimewa Lyminael disana membuat suasana kian menghangat akibat keramaian.

"Oh! Rhys, Kau sudah datang rupanya." Sapa seorang wanita berambut dan berpakaian serba putih begitu Rhys dan Noah baru saja sampai di ruang utama pertemuan.

"Lenka? Ya, bagaimana kabarmu?" balik Rhys bertanya pada wanita tinggi bernama Lenka itu.

"Aku baik … oh, bagaimana juga denganmu, Noah Clodio? Kau semakin tampan seperti Ayahmu," lanjut Lenka pada Noah. Remaja laki-laki itu lantas menjabat tangan Lenka karismatik, "Aku baik," jawabnya lugas, tak jauh berbeda dari pembawaan Rhys, Ayahnya.

Lenka tersenyum tipis, kembali pada Rhys, "Bagaimana rencanamu di pertemuan ini? Apa yang ingin Kau sampaikan pada Kaisar?"

"Kenapa Aku harus menyampaikan sesuatu? Ini bukan acara dan porsiku untuk berbicara, Lenka," jawab Rhys, entah untuk berendah hati, atau itu hanya sindiran halus penuh siratannya.

Wanita itu lagi-lagi tersenyum tipis, "Kau masih saja berlagak netral seperti Kami, tapi nyatanya Kau sangat berpihak pada Kestrea."

Rhys menaikkan sebelah alisnya, ekspresi sedikit arogan, membuat Noah disampingnya mulai bertanya-tanya dibalik kesibukannya memakan roti selai beri. Percakapan jenis apa yang tengah berlangsung diantara Ayahnya dan Lenka ini? Seperti apa hubungan mereka sebenarnya?

"Tapi bukankah Kau juga memilih sisi tengah karena berpihak dan setia pada prinsip-prinsip Freustrel? Negaramu tak ikut andil demi menjaga keseimbangan, dan itu bagus bagus saja menurutku."

Lenka mengangguk-ngangguk, meneguk kembali wine dari gelas di tangannya, "Kau tahu Rhys? Aku sendiri tak suka dengan prinsip netral itu. Seperti Kau tentu saja tidak akan menjadi anak kecil selamanya," ujarnya berterus terang tiba-tiba, namun Rhys dan Noah adalah pendengar baik.

"Lalu apa rencanamu? Kau datang mewakili partai, seharusnya Kau bisa memberontak kapanpun, atau setidaknya menyuarakan pendapatmu di depan Kaisar tanpa izin dari Kepala Negara Freustrel yang sangat polos dan birokrat itu," ujar Rhys terdengar sarkas di akhir, membuat Noah semakin bingung. Kenapa Rhys terdengar memojokkan negara bagian selatan itu?

"Kau tidak perlu membuat provokasi dan retorika, Rhys. Aku tahu apa yang harus kulakukan dengan anggun, elegan, namun tepat sasaran …" ujar Lenka percaya diri.

"Oh ya? Hebat. Semoga beruntung."

Rhys memutus percakapan itu sepihak, lantaran merasa tak punya tujuan lebih lanjut dari pembicaraannya dengan Lenka, Perwakilan Partai Negara Bagian Freustrel.

"Apa Kau akan diam saja?" ujar Lenka agak keras, tepat sebelum Rhys dan Noah berpindah tempat menjauh darinya.

"Diam saja untuk apa?" tanya Rhys.

Lenka mendekat kembali, mencondongkan tubuhnya setengah berbisik pada Rhys, "Sleushus …"

"Apakah Kau masih merasa mampu berdiri sendiri membela Kestrea dan Lyminael, atau justru … Kau akan merasa tidak mampu dan melakukan hal sebaliknya?" lanjutnya, membuat Rhys apalagi Noah terdiam.

Lenka tersenyum miring kali ini, "Selama Kau bertahan di sayap kanan, nampaknya Kau tidak akan bisa mengatasi petaka pembukaan portal konvergensi itu di masa depan, Rhys."

****

Kaisar Zikmund, sang pemimpin sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi Lyminael baru saja kembali ke tempatnya usai menyampaikan orasi pembakar semangat satu gedung konferensi. Laki-laki lewat paruh baya itu memberikan kesempatan bicara pada setiap perwakilan partai politik untuk menyampaikan pendapat, rencana, gagasan, atau apapun itu yang terkait dengan kemajuan dan kepentingan Lyminael.

Seluruh rakyat Lyminael paham betul, Zikmund adalah seorang demokrat. Zikmund adalah Kaisar pertama yang memasang telinga lebar-lebar atas kritik dan masukan yang membangun dari siapapun di negara pimpinannya. Pun konferensi tahunan partai seperti ini adalah gagasannya, dimana sebelumnya tak pernah ada. Empat negara bagian itu selalu berjalan masing-masing, kecuali untuk kepentingan kongsi, uang, dan kekuasaan.

"Harmoni dan keselarasan antarnegara bagian dan partai politik perlu dibangun lebih erat, karena dengan demikian Lyminael akan semakin kuat dan kokoh ..."

Nikolas, perwakilan partai negara bagian Ihuages di Utara menjadi perwakilan pertama yang berbicara. Kalimat demi kalimat aspiratif itu didengarkan baik oleh seisi ruangan, tak terkecuali Zikmund yang tampaknya terkesan.

Terus seperti itu konferensi berjalan, hingga giliran seseorang berbicara. Seseorang itu mendapat giliran terakhir, namun bak penampilan pamungkas pertunjukan, atensi seluruh orang paling banyak tertarik padanya, tak terkecuali Rhys dan Noah di tempat mereka.

"Apa yang akan dia sampaikan, Yah? Apa dia tidak malu akan gosip yang beredar?" bisik Noah, Rhys hanya menggeleng, tak mau menjawab saat ini.

"Prinsip-prinsip autonomi dan independensi empat negara bagian telah dilakukan sangat baik, pengawasan dan pemantauan dari Pemerintah Pusat di Kestrea pun berjalan sebagaimana mestinya …"

Hugo Holst, perwakilan Sleushus tengah menyampaikan pesan dari negaranya yang terkesan berlawanan dengan apa yang diketahui seluruh peserta konferensi, menimbulkan berbagai respon negatif. Namun selama Zikmund tak menampakkan suka atau tidak sukanya, tak ada yang bisa mencela pria itu. Biarkan saja Ia bergaya dibalik wajah munafiknya.

"Kami di Sleushus telah berunding, dan memiliki beberapa pendapat, terutama tentang Clairvoyance …"

Rhys mengerutkan dahinya, pun Noah yang beberapa hari lalu berusaha keras memahami banyak hal tentang Clairvoyance dan empat elemen pertahanan Lyminael.

"Empat Clairvoyance tidak akan bekerja dengan baik tanpa tangan-tangan yang memahaminya dengan sangat baik, termasuk jika keempatnya itu diletakkan disini seluruhnya, di Perlington Hold …"

"Pun di bawah pengawasan Anda secara langsung sekalipun, Yang Mulia Kaisar Zikmund," lanjut Hugo, suara riuh pelan komentar miring dibelakang tak dihiraukannya. "Masing-masing Clairvoyance akan menjaga Lyminael lebih baik jika mereka diletakkan sesuai tempatnya, alias masing masing satu, di empat negara bagian yang memang menguasai elemen didalamnya …" lanjutnya. Mata cokelat terang itu tegas lurus menatap Zikmund di tempat; tatapan memaksa nan tersirat.

"Untuk itu, Kami mengusulkan pemindahan Clairvoyance secara adil dan merata. Itu saja, yang terpenting dan utama, yang dapat disampaikan dari Sleushus ..."

Tak ada tepuk tangan pengiring penutupan pidato seperti sebelumnya. Apa-apaan pria berambut pirang itu? Mengusulkan pemindahan Clairvoyance ke empat negar sama saja dengan memecah Lyminael!

Ruangan itu semakin riuh hingga Zikmund harus segera memberikan tanggapannya. Pria itu tak kembali ke mimbarnya, cukup duduk lebih tegak di singgasana mewah berlapis emas, "Kami dengan besar hati menerima masukan dari seluruh perwakilan negara bagian. Sekali lagi, terimakasih."

Tepuk tangan baru terdengar kali ini, namun tampaknya Zikmund belum selesai dengan kalimatnya, Ia menatap seluruh orang yang hadir agak tajam nan dingin, membuat tepuk tangan itu berhenti sendirinya.

"Izinkan Aku berkomentar terlebih dahulu. Terutama apa yang disampaikan Hugo, dan Sleushus, Negara Bagian Timur," lanjut Zikmund, menatap nama yang baru saja disebutkan.

"Begini Sleushus, jangan pikir Kami disini tidak tahu kalau justru kalianlah yang menyebabkan cikal bakal kekacauan Lyminael di Red Sun Forest …"

Hening sempurna.

Tatapan mata Zikmund menembus lurus manik Hugo, sementara pria itu hanya diam tak bergeming, "Pertanggung jawabkan apa yang kalian perbuat terlebih dahulu, dan satupun Clairvoyance tidak akan pernah jatuh ke tangan yang salah."

"Sebelum terlambat, lebih baik kalian memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki Lyminael."

"Tutup portal itu, segera. Bagaimanapun caranya."

Next chapter