webnovel

Nama ku Adolf

Fairy Moon melompat bersama kabut yang mengelilinginya, dan kabut itu bergerak secara tidak karuan seperti burung yang kehilangan sayap, beberapa orang dengan pendengaran yang tajam bahkan mendengar jeritannya.

Meskipun mereka tidak bisa melihatnya, mereka dapat menebak kalau ada masalah yang terjadi kepadanya.

Dia kemudian jatuh di tengah-tengah kerumunan orang, itu sangat dekat dengan patung itu.

Dengan kekuatannya, dia seharusnya dapat dengan mudah mendarat dengan kaki berdiri tegak bahkan jika dia melompat dari puncak gunung, tapi pelukan pemuda itu menyebabkan tubuhnya bergetar sehingga dia jatuh telungkup.

Untungnya pemuda itu berada di bawah tubuhnya, jika tidak, wajahnya mungkin akan menyentuh tanah.

Orang-orang yang berada di sekitar jatuh khawatir sesuatu yang buruk terjadi kepadanya, jadi mereka menggunakan kekuatan mereka untuk mengusir kabut itu.

Segera setelah itu pemandangan Fairy Moon menekan tubuh seorang pemuda terungkap di depan orang-orang.

Dalam hati mereka berkata, 'sial, siapa bocah beruntung ini?'

Tidak yang tahu kalau pemuda itu mengikuti Fairy Moon dari danau, orang-orang berpikir kalau Fairy Moon jatuh di atas tubuh pemuda itu.

Bagi mereka, itu tidak diragukan lagi adalah sebuah keberuntungan yang tidak akan mereka dapatkan bahkan jika mereka melakukan kebaikan dalam sepuluh kehidupan.

Tapi mereka dengan cepat marah saat mereka melihat tangan pemuda itu ternyata sedang memeluk pinggang Fairy Moon.

Pemuda itu pada dasarnya berhasil menyentuh hampir sebagian besar tubuhnya. Dilihat dari posisi mereka, dia mungkin juga merasakan bagian lembut di tubuhnya.

Itu saja sudah merupakan keberuntungan yang sangat luar biasa sehingga bahkan jika dia mati sekarang, kematiannya bisa dikatakan jauh lebih mulia daripada kehidupan para jenius tertinggi. Lagipula, dia hanya seorang manusia fana, setiap orang di sana dapat memastikan kalau dia belum berkultivasi.

Tapi dia tidak puas hanya dengan itu, dia juga berani memeluk pinggang Fairy Moon di depan mata banyak orang.

Selain itu, Fairy Moon jelas mencoba melepaskan diri dari pelukannya, tapi dia tidak mau melepaskannya.

Pemuda lain yang melihat itu tidak bisa menahan diri untuk tidak memarahi pemuda yang tak tahu rasa syukur itu.

"Brat, apa kau sadar apa yang sedang kau lakukan? Cepat lepaskan Fairy, atau aku akan memotong tanganmu yang kotor itu."

"Mengambil tiga ketika diberikan dua, tidak heran dia masih fana di usianya, dia benar-benar tidak pantas menjadi seorang kultivator."

"Itu hanya karena dia fana sehingga Fairy tidak melepaskan kekuatannya, dia pasti khawatir kekuatannya tidak sengaja menghancurkan tubuhnya."

"Ya, seperti yang telah dikatakan oleh rumor; hati Fairy murni seperti mata air, dia bahkan tidak ingin melukai orang yang melecehkannya."

"..."

Apa yang mereka pikirkan secara alami berbeda dengan hal yang terjadi pada Fairy Moon, bukannya dia tidak ingin menggunakan kekuatannya, tapi kekuatannya tidak mematuhi perintahnya. Jika dia tidak mengalaminya sendiri, dia tidak akan percaya hal seperti itu bisa terjadi.

Murid-murid sekte bulan ungu kemudian tiba di tempat kejadian, wajah mereka merah seperti pantat monyet, beberapa yang memiliki hidung besar bahkan mengeluarkan asap dari lubang hidung mereka.

Itu hanya karena tubuh Fairy Moon menghalangi tubuh pemuda itu sehingga mereka tidak menyerangnya, mereka hanya tidak berani melepaskan serangan mereka kepada Fairy, jika tidak, mereka pasti sudah melepaskan serangan terkuat mereka untuk memusnahkan pemuda itu.

Untungnya pemuda itu masih tahu batasnya, dia akhirnya melepaskan tubuh Fairy Moon saat semakin banyak orang menatapnya dengan mata merah.

Fairy Moon dengan cepat berdiri, wajahnya sedikit merah, dan dia terlihat canggung.

Butuh beberapa saat sebelum dia bisa menenangkan dirinya, tapi saat dia melirik pemuda itu, dia menemukan yang terakhir menatapnya dengan mata berapi-api, seperti seorang pengemis yang melihat permata.

Dari ujung kepala hingga ujung kaki, mata, hidung, bibir, tampaknya tidak ada yang dilewatkan oleh matanya.

Menatap seorang wanita dengan tatapan seperti itu jelas tindakan yang sangat tidak sopan, bahkan jika itu dilakukan pada wanita biasa, belum lagi pada Fairy Moon.

Seorang murid sekte bulan ungu menggertakkan giginya sebelum berkata, "nak, tutup matamu atau aku akan mencungkil matamu."

Tapi pemuda itu bahkan tidak meliriknya, dia meletakkan tangan di dagu dan terus menatap Fairy Moon.

Pertama dia menunjukkan ekspresi kekaguman, tapi setelah beberapa saat, dia tiba-tiba menghela nafas.

Dia kemudian berkata, "oh bulan sabit, cahaya mu semakin redup, semangat mu semakin rendah, matahari tak lagi mampu memberi mu kekuatan, kamu mulai menghitung detik-detik terakhir mu."

Tidak hanya kata-katanya yang indah, suaranya juga merdu seperti seruling.

Seorang pujangga tua tidak bisa membantu tetapi mendesah. "Sungguh puisi yang indah," ucapnya.

"Itu memang puisi yang indah," pujangga lain menjawab. "Tapi apa maksud dari puisinya, dia mengatakan itu kepada Fairy, apakah dia mengatakan kalau dia mulai menghitung detik-detik terakhirnya?"

"..."

Orang-orang juga curiga, setelah mendengar kata-kata pujangga itu, mereka mulai sadar.

"Apakah dia mengutuk Fairy akan mati?" Tanya seorang murid sekte bulan ungu.

"Jika itu benar, makhluk fana ini pantas dijadikan makanan anjing."

"Sial, aku tidak bisa melihat makhluk jahat ini lebih lama lagi, mari kita potong tubuhnya."

Murid-murid sekte bulan ungu hendak bergerak untuk menangkap pemuda itu, tapi Fairy Moon tiba-tiba mengangkat tangannya untuk menghentikan mereka.

Dia tahu bagaimana pemuda itu muncul, pendapatnya secara alami berbeda dengan mereka. Sejak awal, dia memandangnya sebagai pria misterius dan aneh. Dan sekarang, dia tampaknya tahu masalah yang dia alami.

Dia bahkan berpikir dia adalah sang immortal yang legendaris.

Dia menarik nafas dalam sebelum bertanya, "siapa anda, tuan muda?"

Orang-orang, "..."

Yang paling terkejut tentu saja murid-murid sekte bulan ungu, mereka sudah mengikuti Fairy Moon sejak dia muda, tapi dia bahkan tidak pernah bertanya nama mereka. Tapi pemuda fana ini?

Mereka saling memandang dengan ekspresi khawatir, mereka khawatir jika Fairy adalah wanita yang sangat konservatif sehingga dia akan menikahi pria yang pertama menyentuhnya tidak peduli seberapa buruk pria itu.

Sementara mereka khawatir, pemuda itu memperkenalkan dirinya.

"Ingat girl, nama ku Adolf, pria yang akan menaklukkan semua era," ucapnya dengan nada yang mendominasi.

Saat orang-orang hendak memarahinya karena kesombongannya, guntur yang sangat keras sehingga langit dan bumi terguncang tiba-tiba meledak di langit, guntur itu seolah-olah menanggapi kata-katanya.

Adolf kemudian berdiri sementara orang-orang terkejut karena suara guntur, tapi dia baru berdiri sebentar dan tubuhnya tiba-tiba bergoyang, setelah itu, dia jatuh lagi.

"Oh, sial, kaki ku sangat lemah, aku bahkan tidak bisa berdiri."

Dia menggelengkan kepala dengan senyum tak berdaya, dia kemudian mengulurkan tangan pada Fairy Moon dan berkata, "girl, bantu tuan muda ini berdiri, tidak, aku mungkin butuh kursi roda selama satu bulan."

Fairy Moon, "..."

Next chapter